Berita

Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadalia menyampaikan pidato di acara puncak perayaan HUT ke-61 Golkar di Istora Senayan, Jakarta. (Foto: tangkapan layar YouTube)

Politik

Bahlil:

Saham Golkar Milik Rakyat, Bukan Milik Keluarga Tertentu!

JUMAT, 05 DESEMBER 2025 | 23:32 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia naik ke podium dengan suara menggelegar. Pesannya tegas tanpa tedeng aling-aling: Golkar bukan milik satu kelompok, apalagi keluarga tertentu.

Pernyataan keras itu disampaikan Bahlil saat berpidato di Malam Puncak HUT ke-61 Partai Golkar di Istora Senayan, Jakarta Selatan, Jumat malam, 5 Desember 2025.

“Partai Golkar pemilik sahamnya adalah rakyat, tidak dimiliki oleh siapa pun, tidak dimiliki satu kelompok tertentu apalagi keluarga tertentu,” tegas Bahlil disambut riuh tepuk tangan.


Bahlil lalu mengulas sejarah kelahiran Golkar. Kata dia, partai berlambang pohon beringin itu berdiri bukan tanpa alasan. Ada dua faktor besar yang melatarbelakanginya.

Pertama, demi menjaga stabilitas politik dan ekonomi nasional pasca Pemilu 1955. Saat itu, kondisi bangsa berada di titik nadir.

“Pengangguran terjadi di mana-mana, inflasi kita 650 persen,” ungkap Bahlil.

Kedua, lanjut dia, muncul ancaman serius terhadap ideologi bangsa. Ada kekuatan politik yang ingin menggeser Pancasila ke ideologi lain.

“Ditambah lagi dengan satu persoalan besar, adanya kelompok yang ingin mengubah ideologi Pancasila,” bebernya.

Dari kegelisahan itulah Golkar lahir. Bukan oleh segelintir elite. Tapi melalui Sekretariat Bersama yang menaungi 97 organisasi rakyat: petani, nelayan, buruh, wartawan, pegawai negeri, pemuda, hingga TNI-Polri.

“Itu identitas asli Golkar yang kami pegang sampai hari ini,” ujar Menteri ESDM itu.

Karena itulah, Bahlil menegaskan, Golkar tidak boleh dimonopoli siapa pun. Tidak oleh kelompok. Tidak juga oleh keluarga.

“Sudah sangat layak Golkar tidak dimiliki oleh siapa pun. Apalagi keluarga tertentu,” tandasnya.

Menurut Bahlil, Golkar adalah milik sah anak-anak rakyat. Partai karya yang lahir untuk bekerja, bukan untuk diwariskan.

“Golkar adalah milik sah anak rakyat. Doktrinnya jelas: karya kekaryaan untuk mensejahterakan rakyat. Itu dasar pemikiran Golkar,” tutupnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya