Berita

Anggota DPR Fraksi Golkar, Firman Soebagyo. (Foto: Dok. Golkar)

Politik

Tidak Etis Cak Imin Singgung Tobat Nasuha saat Publik Sedang Berduka

SELASA, 02 DESEMBER 2025 | 17:30 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Ajakan tobat nasuha yang disampaikan Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin kepada menteri dalam konteks bencana alam Sumatera dinilai tidak bijak.

"Pernyataan tersebut tidak tepat dan tidak bijak, terutama karena disampaikan di depan publik dalam suasana duka. Harusnya lebih fokus pada upaya membantu masyarakat yang terkena bencana," kata Anggota DPR Fraksi Golkar, Firman Soebagyo, Selasa, 2 Desember 2025.

Sebagai menteri, Cak Imin harusnya berkonsentrasi membantu presiden menyelesaikan masalah bencana yang menimpa masyarakat di berbagai daerah. Hal itu lebih bijak dibanding saling menyalahkan sesama kolega di kabinet. 


"Kerusakan hutan bukan masalah yang terjadi dalam waktu singkat, tetapi merupakan hasil dari kebijakan yang telah berlangsung lama," kata Firman.

Maka dari itu, ia berharap para pejabat di kementerian lebih bijak dalam menyampaikan pernyataan, terutama dalam situasi duka seperti saat ini.

"Walaupun mungkin ucapan tobat nasuha mungkin candaan, namun tidak tepat diucapkan di depan publik dan media dalam suasana duka," kritiknya.

Pernyataan tobat nasuha disampaikan Cak Imin saat pidato Workshop Kepala Sekolah untuk Program SMK Go Global, di Bandung, Jawa Barat, Senin, 1 Desember 2025.

Dalam kesempatan tersebut, Cak Imin mengaku sudah mengirim surat kepada Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni dan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. Isinya, meminta evaluasi total seluruh kebijakan dan langkah pemerintah ke depan.

"Bahasa NU-nya, taubatan nasuha. Taubatan nasuha itu kuncinya satu, evaluasi total policy, semua aspek dari sejak kita berpikir melangkah dan berbuat. Kiamat bukan sudah dekat, kiamat sudah terjadi akibat kelalaian kita sendiri," demikian Cak Imin.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya