Berita

Pesawat Garuda (Foto: Dok. RMOL)

Bisnis

Garuda Desak Kemenhub Revisi Tarif Pesawat di Tengah Suntikan Dana Triliunan

JUMAT, 28 NOVEMBER 2025 | 07:31 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Di tengah upaya keras memulihkan armada dan memperbaiki struktur modal, PT Garuda Indonesia (Persero) berencana mengajukan penyesuaian tarif tiket pesawat untuk tahun 2026. Desakan ini muncul seiring dengan tantangan fluktuasi biaya eksternal yang dihadapi maskapai.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Glenny H Kairupan, mengonfirmasi bahwa manajemen sudah memulai negosiasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait penyesuaian tarif tersebut.

“Kita sudah adakan negosiasi dan kita usahakan mungkin tahun depan akan ada jawaban dari Kementerian Perhubungan,” ujar Glenny saat public expose di Jakarta, Kamis 27 November 2025. 


Wacana ini sebelumnya disuarakan mantan Dirut Garuda, Irfan Setiaputra, yang berharap pemerintah dapat meninjau ulang Tarif Batas Atas (TBA) tiket pesawat.

Irfan menyoroti dua komponen eksternal yang sangat memengaruhi biaya, yaitu nilai tukar (kurs) dan harga avtur, yang dinilai sudah tidak relevan dengan penetapan TBA lima tahun lalu.

Di sisi lain, Wakil Direktur Utama Garuda Indonesia, Thomas Sugiarto Oentoro, memastikan bahwa upaya perbaikan operasional berjalan masif berkat dukungan dana segar. Garuda telah menerima suntikan modal dari Danantara senilai Rp 23,67 triliun.

Dana jumbo ini dialokasikan khusus untuk memperkuat ekuitas dan likuiditas maskapai, dengan fokus utama pada pemeliharaan 34 pesawat yang saat ini berstatus grounded (tidak beroperasi). 

Perincian alokasi dana mencakup; pemeliharaan Citilink 47 persen, pemeliharaan Garuda Indonesia 37 persen, dan pembayaran kewajiban Citilink ke Pertamina 16 persen.

Per Oktober 2025, Garuda sudah mengoperasikan 90 pesawat (58 Garuda dan 32 Citilink). 

Thomas menegaskan bahwa seluruh pesawat yang grounded harus segera dikembalikan ke status serviceable untuk memastikan kesinambungan pemulihan operasi dan meningkatkan kesiapan armada di masa depan.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

RUU Koperasi Diusulkan Jadi UU Sistem Perkoperasian Nasional

Rabu, 17 Desember 2025 | 18:08

Rosan Update Pembangunan Kampung Haji ke Prabowo

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:54

Tak Perlu Reaktif Soal Surat Gubernur Aceh ke PBB

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:45

Taubat Ekologis Jalan Keluar Benahi Kerusakan Lingkungan

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:34

Adimas Resbob Resmi Tersangka, Terancam 10 Tahun Penjara

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:25

Bos Maktour Travel dan Gus Alex Siap-siap Diperiksa KPK Lagi

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:24

Satgas Kemanusiaan Unhan Kirim Dokter ke Daerah Bencana

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:08

Pimpinan MPR Berharap Ada Solusi Tenteramkan Warga Aceh

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:49

Kolaborasi UNSIA-LLDikti Tingkatkan Partisipasi Universitas dalam WURI

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:45

Kapolri Pimpin Penutupan Pendidikan Sespim Polri Tahun Ajaran 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:42

Selengkapnya