Berita

Charles Holland Taylor. (Foto:pojoksatu)

Politik

Profil Charles Holland Taylor yang Dipecat sebagai Penasihat Khusus PBNU

MINGGU, 23 NOVEMBER 2025 | 22:52 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Ahyar mencabut mandat Charles Holland Taylor sebagai penasihat khusus ketua umum PBNU Yahya Cholil Staquf untuk urusan internasional. Rais Aam mengklaim Taylor terafiliasi dengan jejaring yang berpotensi mencederai posisi politik luar negeri PBNU.

Siapa Charles Holland Taylor?

Taylor adalah putra seorang perwira militer AS (JAG Corps) dan menghabiskan masa remajanya di berbagai negara mulai Jerman, Iran, dan Korea Selatan.


Ia meniti karier awal sebagai pengusaha di industri telekomunikasi. Ia pernah menjabat sebagai CEO dari USA Global Link. 

Pada tahun 2003, Taylor memutuskan memeluk Islam. Dikenal dengan nama Jawa “Haji Muhammad Kholil” atau “Pak Kaji Muh” di kalangan NU, Taylor mulai luas dikenal di Indonesia setelah ia aktif membangun kerja sama strategis antara NU dan komunitas internasional. Ia kerap mendampingi sejumlah tokoh penting NU dalam agenda global

Taylor yang lahir di Winston-Salem, North Carolina, Amerika Serikat, aktif di sejumlah organisasi dan gerakan internasional. Ia adalah pendiri sekaligus CEO LibForAll Foundation, Co-founder dan COO Bayt ar-Rahmah, pendiri Gerakan Humanitarian Islam serta Co-founder dan CEO Center for Shared Civilizational Values (CSCV) yang pada 2022 ditunjuk sebagai Sekretariat Permanen untuk forum agama G20 (R20) oleh NU.

Dia juga tercatat sebagai salah satu pendiri Gerakan Humanitarian Islam.

Taylor aktif menulis artikel di media internasional mengenai ekstremisme, perdamaian, dan diplomasi lintas dunia. Dia menulis buku bersama KH Abdurrahman Wahid berjudul Ilusi Negara Islam (The Illusion of an Islamic State), yang membahas pentingnya pemahaman Islam yang moderat. 

Taylor fasih berbahasa Indonesia/Melayu, dan Jerman. Ia menempuh pendidikan di University of North Carolina.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

RUU Koperasi Diusulkan Jadi UU Sistem Perkoperasian Nasional

Rabu, 17 Desember 2025 | 18:08

Rosan Update Pembangunan Kampung Haji ke Prabowo

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:54

Tak Perlu Reaktif Soal Surat Gubernur Aceh ke PBB

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:45

Taubat Ekologis Jalan Keluar Benahi Kerusakan Lingkungan

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:34

Adimas Resbob Resmi Tersangka, Terancam 10 Tahun Penjara

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:25

Bos Maktour Travel dan Gus Alex Siap-siap Diperiksa KPK Lagi

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:24

Satgas Kemanusiaan Unhan Kirim Dokter ke Daerah Bencana

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:08

Pimpinan MPR Berharap Ada Solusi Tenteramkan Warga Aceh

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:49

Kolaborasi UNSIA-LLDikti Tingkatkan Partisipasi Universitas dalam WURI

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:45

Kapolri Pimpin Penutupan Pendidikan Sespim Polri Tahun Ajaran 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:42

Selengkapnya