Berita

Guru Besar Damai dan Resolusi Konflik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Prof. Abdul Haris Fatgehipon. (Foto: BEM se-Bogor Raya)

Politik

Indonesia Butuh Gerakan Mahasiswa Progresif dan Berani

SENIN, 17 NOVEMBER 2025 | 04:42 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Kompleksitas persoalan bangsa semakin menuntut hadirnya gerakan mahasiswa yang progresif dan berani. Mulai dari penurunan daya beli, tingginya pengangguran, korupsi, judi online, narkoba, hingga dominasi oligarki dalam menguasai ekonomi dan sumber daya bangsa.

Hal ini disampaikan Guru Besar Damai dan Resolusi Konflik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Prof. Abdul Haris Fatgehipon saat memberikan paparan berjudul “Rekonstruksi Gerakan Kebangsaan” di hadapan peserta Musyawarah Kerja (Muker) Aliansi BEM se-Bogor Raya di Bogor, Sabtu 15 November 2025.

“Semua masalah struktural ini, ditambah situasi Papua dan pelanggaran HAM yang terjadi yang kerap terjadi, harus menjadi PR besar gerakan mahasiswa hari ini,” kata Haris.


Haris secara tegas menempatkan Papua sebagai isu kemanusiaan yang harus mendapat perhatian utama. Menurutnya, kekerasan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB/TPNPB-OPM) yang menewaskan warga sipil dan aparat telah melampaui batas-batas kemanusiaan.

“Kita sedang menyaksikan guru, tenaga medis, pendulang emas, perempuan, dan masyarakat sipil menjadi korban. Mahasiswa harus lebih peka terhadap tragedi kemanusiaan seperti ini,” kata Haris.

Ia menegaskan bahwa diam di tengah situasi kemanusiaan di Papua sama saja dengan mengabaikan nilai dasar kemerdekaan Indonesia.

"Diamnya mahasiswa berarti matinya nurani kemanusiaan, ini sangat berbahaya," kata Haris.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya