Berita

Focus Group Discussion (FGD) “Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tembakau dan Arah Baru Perekonomian Madura” berlanjut di Universitas Madura (UNIRA) Pamekasan, Jawa Timur. (Foto: Istimewa)

Politik

Seminar KEK Tembakau

Industrialisasi Rakyat Madura Dimulai dari Tembakau

KAMIS, 13 NOVEMBER 2025 | 18:01 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Setelah dibuka di UIN Sunan Ampel Surabaya, rangkaian Seminar dan Focus Group Discussion (FGD) “Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tembakau dan Arah Baru Perekonomian Madura” berlanjut di Universitas Madura (UNIRA) Pamekasan, Jawa Timur.

Acara ini merupakan rangkaian kedua dari lima forum akademik yang diselenggarakan Komunitas Muda Madura (Kamura) dalam penyusunan Naskah Akademik KEK Tembakau Madura.
 
Dalam forum ini, Pemerintah Kabupaten Pamekasan dan Universitas Madura menyampaikan dukungan penuh terhadap gagasan KEK Tembakau sebagai strategi menguatkan ekonomi rakyat dan mendorong industrialisasi berbasis kearifan lokal Madura.
 

 
Wakil Bupati Pamekasan Sukrianto menegaskan bahwa Madura sedang mengalami transformasi ekonomi yang signifikan, ditandai dengan tumbuhnya pabrik-pabrik rokok lokal di Pamekasan.
 
“Fenomena ini menunjukkan dua hal. Pertama, kekuatan ekonomi lokal sedang tumbuh. Kedua, ekosistem industri tembakau mulai terbentuk secara alami di tingkat lokal,” ujarnya Sukrianto dalam keterangan tertulis, Kamis 13 November 2025.
 
Namun ia menekankan perlunya arah yang jelas dari pemerintah. Menurutnya, KEK Tembakau merupakan solusi tata kelola modern dan terintegrasi bagi sektor ini.
 
"KEK adalah ekosistem inovasi ekonomi baru, hilirisasi tembakau, riset pascapanen, teknologi pengeringan ramah lingkungan, inkubasi UMKM berbasis tembakau, hingga kawasan riset kampus–industri," katanya. 

"Dengan KEK, perusahaan rokok lokal bisa naik kelas, memperoleh kemudahan investasi, dan memperkuat branding Madura sebagai Pusat Tembakau Bermartabat," sambungnya.
 
Sementara Ketua Tim Penyusunan Naskah Akademik KEK Tembakau Madura, Subairi Muzakki, menjelaskan bahwa rangkaian forum ini adalah upaya membangun fondasi akademik yang kuat bagi kebijakan publik yang berpihak pada petani dan industri rakyat.
 
Ia menegaskan bahwa tembakau adalah jantung ekonomi Madura 

“Bagi masyarakat Madura, tembakau bukan sekadar komoditas, tetapi cara hidup. Dari tembakau orang bisa sekolah, menikah, bahkan melunasi utang,” pungkasnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya