Berita

Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa di Gedung Putih (Foto: Reuters)

Dunia

Ramaphosa Sebut Trump Rugi Boikot KTT G20 Afrika Selatan

KAMIS, 13 NOVEMBER 2025 | 15:21 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa menanggapi dengan nada tenang namun tegas keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang memboikot KTT G20 di Johannesburg pekan depan. 

Menurutnya, keputusan tersebut merupakan kerugian bagi AS sendiri. 

“Amerika Serikat perlu berpikir kembali apakah politik boikot benar-benar berhasil, karena berdasarkan pengalaman saya, itu tidak pernah berhasil,” ujar Ramaphosa kepada wartawan di depan Parlemen Afrika Selatan, seperti dimuat Al Jazeera, Kamis, 13 November 2025.


Ramaphosa menambahkan bahwa absennya AS tidak akan mengganggu jalannya pertemuan G20. 

“G20 akan tetap berlangsung. Semua kepala negara lainnya akan hadir. Pada akhirnya, keputusan penting tetap akan diambil dan ketidakhadiran mereka adalah kerugian mereka sendiri,” tegasnya.

Trump sebelumnya mengumumkan bahwa tidak ada pejabat AS yang akan menghadiri KTT G20 pada 22-23 November mendatang.

Melalui akun Truth Social, ia menuduh Afrika Selatan memperlakukan petani kulit putih secara tidak adil dan bahkan menyebut hal itu sebagai “genosida”, tuduhan yang telah berulang kali dibantah oleh pemerintah Afrika Selatan.

Sejak kembali menjabat di Gedung Putih pada Januari lalu, Trump berulang kali menuding bahwa warga kulit putih di Afrika Selatan menjadi korban kekerasan dan perampasan tanah karena ras mereka. 

Pemerintah Ramaphosa menolak keras tudingan tersebut, menyebutnya sebagai informasi keliru yang mencerminkan ketidaktahuan terhadap realitas sosial di negaranya.

Hubungan antara Washington dan Pretoria semakin memburuk setelah Afrika Selatan menggugat Israel di Mahkamah Internasional (ICJ) atas tuduhan genosida terhadap warga Palestina di Gaza. 

Ramaphosa menegaskan bahwa negaranya akan tetap melanjutkan proses hukum tersebut, meskipun ada tekanan dari pihak AS.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya