Wamendikdasmen Fajar Riza Ul Haq (tengah) di di Lapangan Murjani, Banjarbaru, Kalimantan Selatan. (Foto: Humas Kemendikdasmen)
Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lazismu 2026 resmi dibuka di Lapangan Murjani, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Jumat malam, 7 November 2025 dengan mengusung tema “Penguatan Inovasi Sosial yang Terintegrasi, Berdampak, dan Berkemajuan”.
Rakernas ini menghadirkan Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Fajar Riza Ul Haq sebagai narasumber utama pada sesi pembukaan.
Wamen Fajar menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk membangun manusia Indonesia yang berkarakter, berpengetahuan, dan berkeadaban.
“Filantropi bukan sekadar distribusi dana, tetapi investasi sosial untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Dunia pendidikan dan gerakan sosial seperti LAZISMU harus berjalan beriringan untuk menumbuhkan empati, keadilan, dan kemandirian,” ujar Fajar dalam keterangan yang diterima redaksi di Jakarta, Sabtu, 8 November 2025.
Ia juga menekankan bahwa kebijakan Kemendikdasmen di bawah kepemimpinan Menteri Abdul Mu’ti menempatkan pendidikan karakter, literasi sosial, dan pendidikan inklusif sebagai prioritas utama.
“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Lazismu telah menunjukkan bahwa inovasi sosial berbasis nilai keagamaan mampu melahirkan solusi nyata untuk pendidikan, ekonomi, dan kemanusiaan,” jelasnya.
Pesan ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menegaskan bahwa seluruh elemen bangsa harus bergotong royong dalam mewujudkan masyarakat adil dan makmur melalui pemerataan kesempatan belajar dan peningkatan kesejahteraan.
“Keadilan sosial tidak bisa dicapai hanya dengan kebijakan negara, tetapi juga dengan solidaritas rakyat. Gerakan zakat, pendidikan, dan sosial harus bersatu untuk mengangkat harkat manusia Indonesia,” ungkap Presiden dalam berbagai kesempatan.
Ia juga mengapresiasi Lazismu sebagai lembaga yang konsisten mendukung program-program pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat.
“Semangat inovasi sosial yang diusung Lazismu sejalan dengan arah kebijakan Kemendikdasmen dalam memperkuat pendidikan karakter, literasi sosial, dan inklusi pendidikan,” tambahnya.
Wamendikdasmen Fajar mengingatkan peran sentral filantropi dalam penguatan pendidikan.
“Pembangunan manusia Indonesia tidak hanya berbicara tentang angka, tetapi tentang martabat. Pendidikan dan filantropi adalah dua sayap yang akan mengangkat bangsa ini menuju kemajuan yang berkeadilan,” tandasnya.
Ketua Badan Pengurus Lazismu Ahmad Imam Mujadid Rais, menyampaikan bahwa tema Rakernas tahun ini menjadi panggilan moral untuk bergerak bersama menciptakan dampak sosial yang nyata.
“Inovasi sosial yang terintegrasi berarti kita tidak lagi bekerja sektoral. Setiap program harus memberi dampak berkelanjutan, baik di bidang pendidikan, ekonomi, maupun kemanusiaan,” ungkapnya.
Selain menjadi ajang konsolidasi nasional, Rakernas ini juga diharapkan memperkuat jaringan kolaborasi antara pemerintah, dunia pendidikan, dan masyarakat sipil untuk menjawab tantangan kemiskinan, ketimpangan pendidikan, serta krisis nilai sosial di era digital.
Rakernas yang berlangsung hingga 9 November 2025 ini menjadi momentum strategis untuk memperkuat sinergi antara lembaga amil zakat dan dunia pendidikan dalam menghadapi tantangan sosial-ekonomi yang semakin kompleks. Kegiatan ini diikuti oleh 210 peserta dari 35 provinsi, terdiri atas pimpinan wilayah, pengurus, dan amil Lazismu se-Indonesia.