Berita

Gedung Bursa Efek Indonesia (RMOL/Reni Erina)

Bisnis

BEI Akui Belum Ada BUMN Raksasa yang Tertarik Melantai di Bursa

JUMAT, 07 NOVEMBER 2025 | 13:12 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan perusahaan-perusahaan BUMN yang memenuhi kriteria l'ighthouse' atau mercusuar agar segera melantai di pasar saham. 
Langkah ini adalah bagian dari ambisi besar untuk memperkuat struktur dan pendalaman (market deepening) pasar modal nasional.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, mengakui secara terbuka bahwa kehadiran emiten BUMN unggulan adalah kunci. 

Namun, ia mengakui bahwa saat ini, belum ada satu pun perusahaan BUMN yang secara resmi masuk dalam daftar antrean untuk melantai di bursa.


"Saat ini, kalau teman-teman bertanya, belum ada (BUMN di antrean IPO)," kata Nyoman, dalam keterangannya yang dikutip redaksi di Jakarta, Jumat 7 November 2025.  
Kendati demikian, BEI tetap optimistis. Pihaknya meyakini bahwa kontribusi BUMN di masa depan akan menjadi katalis penting dalam membantu pendalaman pasar modal Indonesia.
"Harapan bursa, ada lighthouse-lighthouse yang nanti berasal dari State Owned Enterprise (BUMN)," ungkapnya lagi. 

Meski BUMN memiliki potensi kapitalisasi yang besar, proses penentuan IPO mereka membutuhkan waktu dan koordinasi yang kompleks, terpisah dari proses yang dilalui oleh perusahaan swasta.

IPO lighthouse company merupakan aksi IPO dengan kriteria kapitalisasi pasar minimal Rp3 triliun serta free float sebesar 15 persen atau nilai kapitalisasi pasar free float lebih dari Rp700 miliar.
Saat ini, antrean IPO bursa, yang totalnya 13 perusahaan, sepenuhnya diisi oleh entitas non-BUMN, menunjukkan bahwa pasar tetap bergairah berkat sektor swasta.

Per 29 Oktober 2025, BEI mengungkapkan terdapat tiga lighthouse company yang berada dalam pipeline (antrean) akan menggelar IPO di pasar modal Indonesia. Sembilan perusahaan sisanya terdiri dari berbagai skala, mulai dari aset kecil (2 perusahaan) hingga aset besar (5 perusahaan).

Meskipun aktivitas IPO tetap tinggi, tantangan BEI berikutnya adalah bagaimana mengkonversi potensi besar BUMN menjadi realisasi penawaran saham, sehingga pendalaman pasar modal tidak hanya bergantung pada listing dari perusahaan swasta.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Usut Tuntas Bandara Ilegal di Morowali yang Beroperasi Sejak Era Jokowi

Senin, 24 November 2025 | 17:20

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Duka Banjir di Sumatera Bercampur Amarah

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:04

DKI Rumuskan UMP 2026 Berkeadilan

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:00

PIER Proyeksikan Ekonomi RI Lebih Kuat pada 2026

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:33

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

Kemenhut Cek Kayu Gelondongan Banjir Sumatera Pakai AIKO

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:00

Pemulihan UMKM Terdampak Bencana segera Diputuskan

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:35

Kaji Ulang Status 1.038 Pelaku Demo Ricuh Agustus

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:28

Update Korban Banjir Sumatera: 836 Orang Meninggal, 509 Orang Hilang

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:03

KPK Pansos dalam Prahara PBNU

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:17

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Selengkapnya