Berita

Dirjen Bimas Islam Kemenang Abu Rokhmad (Foto: Kemenag RI)

Nusantara

Potensi Intoleransi di Indonesia Masih Sangat Besar

RABU, 05 NOVEMBER 2025 | 14:47 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kementerian Agama (Kemenag) menegaskan bahwa media memiliki peran penting dalam menjaga dan memperkuat nilai-nilai toleransi di tengah masyarakat yang majemuk.

Staf Khusus Menteri Agama Bidang Kebijakan Publik, Media, dan Pengembangan SDM, Dr. Ismail Cawidu, mengatakan media seharusnya tidak hanya berfungsi menyebarkan informasi, tetapi juga menjadi ruang edukasi dan dialog publik.

"Media itu edukator. Dari medialah pemahaman dan pendalaman tentang toleransi bisa dilakukan. Di ruang media itulah masyarakat bisa berdialog dan belajar saling menghormati,” ujar Ismail Cawidu di Jakarta, Rabu 5 November 2025.


Menurutnya, program toleransi umat beragama menjadi prioritas utama Kemenag, karena menjadi fondasi penting dalam membangun bangsa yang damai dan berkeadilan. Ia menilai, banyak aspek kehidupan yang bisa memicu intoleransi -- mulai dari perbedaan keyakinan, politik, hingga ideologi.

Ismail mengingatkan bahwa Indonesia memiliki sejarah panjang konflik berlatar agama, seperti di Poso dan Maluku. Karena itu, ia menilai penting untuk terus memperkuat kesadaran publik tentang arti toleransi. “Potensi intoleransi di Indonesia sangat besar, mulai dari agama dan kepercayaan hingga politik. Tantangan kita saat ini adalah rendahnya literasi toleransi di masyarakat,” ungkapnya.

Ia menambahkan, indeks toleransi beragama di Indonesia saat ini berada di angka 76 persen. Meski tergolong cukup tinggi, kondisi itu masih menghadapi tantangan serius, seperti penyebaran ujaran kebencian dan meningkatnya radikalisme di dunia maya.

Di kesempatan yang sama, Dirjen Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kemenag, Abu Rokhmad, juga mendorong penguatan toleransi dan kerukunan umat melalui kegiatan nyata. Menurutnya, berbagai rangkaian acara digelar untuk memperingati Hari Toleransi Internasional dengan tema “The Wonder of Harmony: Merajut Cahaya Islami Keberagamaan, Cinta, dan Harapan.”

“Kami menggelar festival film Islami nasional, bimbingan bagi remaja usia nikah, hingga kegiatan ngaji budaya sebagai cara menanamkan nilai-nilai moderasi beragama,” jelas Abu Rokhmad.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya