Berita

Ilustrasi (Foto: RMOL/Alifia Dwi Ramandhita)

Bisnis

Ekonom Ramal Pertumbuhan Ekonomi RI Melambat, Hanya 5,04 Persen pada Q3-2025!

RABU, 05 NOVEMBER 2025 | 10:48 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Menjelang rilis data pertumbuhan ekonomi kuartal III-2025 oleh Badan Pusat Statistik (BPS) siang ini, ekonom memperkirakan laju ekonomi Indonesia tidak akan sekencang kuartal sebelumnya. 

Chief Economist Permata Bank, Joshua Pardede memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga ini hanya akan mencapai sekitar 5,04 persen secara tahunan (yoy). Angka tersebut lebih rendah dibandingkan capaian kuartal II-2025 yang sebesar 5,12 persen.

“Kami memperkirakan pertumbuhan PDB Indonesia akan sedikit di atas 5 persen. Pertumbuhan PDB Indonesia pada kuartal ketiga 2025 diperkirakan sekitar 5,04 persen yoy, melambat dari 5,12 persen yoy pada kuartal kedua 2025,”kata Josua kepada RMOL pada Rabu, 5 November 2025.


Josua menjelaskan, konsumen tampak lebih berhati-hati pada kuartal ini. Ketidakpastian politik yang mengemuka pada akhir Agustus 2025 ikut menekan kepercayaan konsumen. 

“Pelemahan ini terutama mencerminkan penurunan konsumsi rumah tangga, sebagian disebabkan oleh ketidakpastian politik yang meredam kepercayaan konsumen, serta normalisasi dalam pembentukan modal tetap bruto (PMTB) seiring melambatnya impor barang modal,” jelas Josua.

Menurutnya, konsumsi rumah tangga diperkirakan akan melambat. Namun terdapat faktor pendorong positif termasuk indeks penjualan ritel yang lebih kuat dan penjualan sepeda motor, serta kebijakan pemerintah yang pro-pertumbuhan yang mengakibatkan perluasan pasokan uang. 

“Namun, dukungan ini juga diimbangi oleh penurunan kepercayaan konsumen di tengah ketidakpastian politik pada pertengahan kuartal, penurunan penjualan mobil, inflasi makanan yang meningkat, dan normalisasi dari pola musiman perayaan keagamaan yang diamati pada kuartal II,” tuturnya.

Sementara itu dari sisi pemerintah, belanja negara diperkirakan kembali pulih dari kontraksi sebelumnya, sejalan dengan dorongan kebijakan pro-pertumbuhan di bawah Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa.

Selanjutnya, kinerja ekspor juga masih diperkirakan solid berkat permintaan Amerika Serikat hingga Agustus serta peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara selama musim liburan musim panas. Perbaikan PMI manufaktur yang kembali di atas 50 (ekspansif), kata Josua juga akan memberikan dukungan bagi aktivitas investasi pada periode tersebut.

Sedangkan impor bakal tumbuh lebih lambat mengikuti pelemahan investasi dan berakhirnya musim liburan sekolah serta ibadah Haji.

Meski demikian, ekonom Bank Permata ini menyimpulkan tren ekonomi Indonesia masih menunjukkan perbaikan secara keseluruhan meskipun jeda pertumbuhan terjadi di kuartal ini.

“Meskipun demikian, angka ini tetap sedikit di atas 5 persen lebih tinggi dari pertumbuhan yang tercatat pada 1Q25 dan 1H25, menunjukkan tren pertumbuhan ekonomi yang membaik,” tandasnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya