Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Farida Farichah dalam acara Musyawarah Besar (Mubes) Ikatan Alumni Unpatti (Ikapatti) ke-II sekaligus Seminar bertajuk ‘Berdaya Bersama Ikapatti: Mewujudkan Kemandirian Ekonomi Melalui Koperasi dan UMKM,’ di Ambon, Senin, 3 November 2025. (Foto: Kemenkop)
Perguruan Tinggi/Universitas dan alumninya memiliki peran besar dalam transformasi koperasi menjadi ekosistem inovatif berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menjadikan koperasi sebagai pilar utama sebagai pertahanan dan kemajuan ekonomi di daerah.
Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Farida Farichah mendorong Ikatan Alumni Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon dapat berkontribusi dalam riset model bisnis, digitalisasi manajemen, pengembangan branding produk, dan membuka akses pasar global bagi koperasi.
“Dalam program Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih, kerja sama itu sangat dibutuhkan. Tidak hanya menggerakkan usaha bersama, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan memperkuat ekonomi desa,” ujarnya dalam acara Musyawarah Besar (Mubes) Ikatan Alumni Unpatti (Ikapatti) ke-II sekaligus Seminar bertajuk ‘Berdaya Bersama Ikapatti: Mewujudkan Kemandirian Ekonomi Melalui Koperasi dan UMKM,’ di Ambon, Senin, 3 November 2025.
Dengan pendekatan yang melibatkan Pemerintah, akademisi, pelaku usaha, masyarakat, media, dan komunitas, Kopdes Merah Putih telah mencatat lebih dari 82 ribu koperasi dan 1,15 juta anggota.
Pemerintah pun mengajak semua pihak untuk melakukan aksi kolektif. Pemerintah Daerah juga diminta mendukung dengan fasilitasi dan insentif regulasi.
Sementara akademisi, melakukan riset dan evaluasi, pengusaha bermitra dengan koperasi secara fair, serta alumni dan masyarakat bergabung untuk memperkuat koperasi.
“Koperasi, sebagaimana diajarkan Bung Hatta, adalah institusi yang memanusiakan manusia dan mengutamakan kesejahteraan kolektif di atas kepentingan individu,” ucapnya.
Dengan penguatan kelembagaan, digitalisasi, kolaborasi, dan dukungan perguruan tinggi serta alumni, koperasi diharapkan bangkit menjadi pilar utama ekonomi Indonesia yang berdaulat, inklusif, dan berkeadilan.