Berita

Presiden AS Donald Trump (Foto: Politico)

Dunia

Trump Siapkan Aksi Militer untuk Atasi Pembataian Umat Kristen di Nigeria

MINGGU, 02 NOVEMBER 2025 | 09:52 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengeluarkan peringatan keras terhadap pemerintah Nigeria terkait dugaan pembunuhan terhadap umat Kristen. 

Ia menegaskan, jika kekerasan terhadap pemeluk Kristen terus dibiarkan, Amerika Serikat dapat mengambil tindakan militer yang disebutnya akan cepat, ganas, dan manis.

Dalam pernyataannya di media sosial, Trump menyebut pemerintah Nigeria gagal menindak kelompok teroris yang menargetkan umat Kristen. 


“Jika pemerintah Nigeria terus membiarkan pembunuhan terhadap umat Kristen, Amerika Serikat akan segera menghentikan semua bantuan dan mungkin akan masuk ke negara yang kini tercela itu dengan kekuatan penuh untuk menumpas para teroris Islam yang melakukan kekejian ini,” tulis Trump, seperti dimuat ABC News, Minggu, 2 November 2025.

Ia juga mengatakan telah memerintahkan Departemen Pertahanan untuk bersiap menghadapi kemungkinan aksi militer. 

“Jika kami menyerang, itu akan cepat, ganas, dan manis—seperti serangan para teroris terhadap umat Kristen kita yang berharga,” tambahnya.

Pernyataan keras itu muncul setelah Presiden Nigeria, Bola Ahmed Tinubu, menolak tudingan Trump bahwa Nigeria tidak mampu melindungi umat beragama. Tinubu menegaskan bahwa Nigeria menjunjung tinggi kebebasan beragama dan menolak segala bentuk intoleransi. 

“Kebebasan dan toleransi beragama merupakan bagian dari identitas kolektif bangsa kami dan akan selalu demikian,” ujar Tinubu dalam pernyataan resminya.

“Nigeria menentang segala bentuk penganiayaan agama dan tidak mendorongnya. Negara kami memiliki jaminan konstitusional untuk melindungi seluruh warga tanpa memandang keyakinan,” lanjutnya.

Nigeria, negara dengan populasi lebih dari 220 juta jiwa yang terbagi hampir seimbang antara Muslim dan Kristen. 

Negara ini selama bertahun-tahun menghadapi berbagai bentuk kekerasan, mulai dari aksi teror kelompok ekstremis Boko Haram dan Islamic State West Africa Province (ISWAP), konflik antara petani dan penggembala, hingga ketegangan etnis. 

Meskipun serangan terhadap umat Kristen terjadi, sebagian besar korban kekerasan di wilayah utara Nigeria justru berasal dari kalangan Muslim.

Sebelumnya, pada tahun 2020, Amerika Serikat sempat menempatkan Nigeria dalam daftar “negara yang menjadi perhatian khusus” karena pelanggaran kebebasan beragama. 

Namun status itu dicabut pada 2023 untuk memperbaiki hubungan diplomatik kedua negara. Ancaman terbaru dari Trump menandai potensi memburuknya kembali hubungan AS-Nigeria jika isu kekerasan agama terus memanas.

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Polres Tangsel Diduga Gelapkan Barbuk Sabu 20 Kg

Minggu, 21 Desember 2025 | 02:07

Pemberhentian Ijeck Demi Amankan Bobby Nasution

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:42

Indonesia, Negeri Dalam Nalar Korupsi

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:05

GAMKI Dukung Toba Pulp Lestari Ditutup

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:00

Bergelantungan Demi Listrik Nyala

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:45

Komisi Percepatan Reformasi Polri Usul Polwan Dikasih Jabatan Strategis

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:19

Putin Tak Serang Negara Lain Asal Rusia Dihormati

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:05

Ditemani Kepala BIN, Presiden Prabowo Pastikan Percepatan Pemulihan Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:38

Pemecatan Ijeck Pesanan Jokowi

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:21

Kartel, Babat Saja

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya