Berita

Anggota Komisi VI DPR Fraksi Demokrat Herman Khaeron. (Foto: RMOL/Faisal Aristama)

Politik

Legislator Demokrat Soroti Kerugian Whoosh: Siapa yang Bayar?

JUMAT, 31 OKTOBER 2025 | 14:41 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pernyataan mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut proyek kereta cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh adalah investasi sosial, direspons Anggota Komisi VI DPR Herman Khaeron.

Herman menghargai pernyataan ayah dari Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka tersebut. Sebab, hal itu sudah dianggap lampau karena dilakukan di masa lalu. 

“Itu fine gitu ya menurut saya. Artinya reasoning apapun untuk terwujudnya ini, ini sudah lewat,” kata Herman kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Jumat, 31 Oktober 2025. 


Namun demikian, Legislator Demokrat itu menyebut bahwa kondisi hari ini menunjukkan bahwa proyek Whoosh terbukti merugi triliunan rupiah. Sehingga, harus ada pihak yang bertanggung jawab.

“Kan kondisi hari ini adalah rugi. Nah rugi ini siapa yang akan menalangi kalau memang ini bagian dari investasi sosial?” ujarnya. 

Ia berpandangan bahwa negara memang harus berupaya meningkatkan produktivitas nasional tapi harus meminimalisir potensi kerugian atau losing pada setiap pergerakan moda transportasi yang ada saat ini.

“Tetapi siapa yang akan membayar kerugian hari ini?” kata Sekjen DPP Partai Demokrat ini. 

Menurutnya, jika negara akhirnya harus dibebani untuk membayar utang proyek whoosh tersebut, tapi saat ini Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa telah menegaskan tidak ingin membayar dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). 

“Tapi kalau kemudian bahwa ini adalah proyek strategis nasional, kemudian sebagai investasi sosial, maka semuanya kerugian ditanggung oleh negara melalui APBN. Fine, nggak ada masalah. Ini kan masalahnya sekarang rugi, siapa ketika Pak Purbaya mengatakan APBN tidak lagi ingin membiayai itu, ya kepada siapa?” tuturnya.

Atas dasar itu, Herman menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah untuk merumuskan skema pembayaran utang proyek Whoosh era Jokowi yang merugi triliunan tersebut.

“Pada akhirnya hari ini menurut saya kita serahkan kepada pemerintah. Bagaimana pemerintah akan menyikapi seperti ini?” tandasnya.


Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya