Berita

Ilustrasi (Foto: RMOL/Ren Erina)

Bisnis

Wall Street: Dow Jones Terkatrol Laporan Keuangan yang Solid

RABU, 22 OKTOBER 2025 | 09:15 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pasar saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street berakhir variative. Dow memimpin penguatan berkat sentimen positif dari laporan keuangan yang solid di sektor industri dan barang modal, namun Nasdaq anjlok akibat tekanan pada saham teknologi dan chip.

Musim laporan keuangan kuartal ketiga kini memasuki puncaknya, dengan sejumlah korporasi besar seperti General Motors, GE Aerospace, 3M, dan Coca-Cola melaporkan kinerja yang umumnya positif. Investor kini menantikan laporan keuangan dari sejumlah raksasa Wall Street seperti Tesla, IBM, Procter & Gamble, dan Intel dalam pekan ini.

Dikutip dari Reuters, Dow Jones Industrial Average menguat 218,16 poin atau 0,47 persen menjadi 46.924,74, pada penutupan perdagangan Selasa 21 Oktober 2025 waktu setempat atau Rabu dini hari WIB. S&P 500 hanya bertambah 0,22 poin ke posisi 6.735,35. Nasdaq Composite Index melemah 36,88 poin atau 0,16 persen menjadi 22.953,67. 


Saham General Motors melejit 14,9 persen setelah menaikkan proyeksi kinerja tahunannya sekaligus menurunkan estimasi dampak tarif. Saham Coca-Cola melonjak 4,1 persen berkat permintaan konsumen yang solid. Namun, saham Netflix anjlok 5,8 persen dalam perdagangan setelah jam bursa karena gagal memenuhi target laba.

Saham perusahaan pertahanan seperti Lockheed Martin, Northrop Grumman, dan RTX juga menguat setelah menaikkan perkiraan kinerja, seiring tingginya permintaan global untuk peralatan militer. Saham Warner Bros Discovery melonjak 11 persen setelah perusahaan mengonfirmasi tengah mempertimbangkan penjualan menyeluruh menyusul minat dari beberapa calon pembeli. 

Kebuntuan politik akibat shutdown pemerintahan Amerika yang memasuki minggu ketiga membuat pasar kekurangan data ekonomi resmi, sehingga menyulitkan langkah Federal Reserve yang sangat bergantung pada data. Meski demikian, survei  Reuters  terhadap para ekonom memperkirakan bank sentral masih akan memangkas suku bunga acuan dua kali lagi masing-masing sebesar 25 basis poin sebelum akhir tahun, meski pandangan tentang arah kebijakan pada 2026 masih terbelah.

Volume transaksi di bursa Wall Street mencapai 19,73 miliar lembar saham, dibandingkan rata-rata 20,26 miliar lembar saham untuk sesi perdagangan penuh selama 20 hari terakhir.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya