Berita

Presiden Prabowo Subianto saat pidato di UKRI, Bandung, Jawa Barat, Sabtu, 18 Oktober 2025. (Foto: Tangkapan layar YouTube UKRI TV)

Politik

Prabowo Curhat Pernah Jadi Obyek Hoaks AI Saat Pilpres

SABTU, 18 OKTOBER 2025 | 15:48 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Presiden Prabowo Subianto mengingatkan masyarakat agar lebih bijak dalam menggunakan teknologi digital, terutama di era kecerdasan buatan (AI) yang membuat penyebaran informasi palsu semakin mudah.

Menurut Prabowo, kemajuan teknologi memang membawa banyak manfaat, namun juga menyimpan potensi bahaya yang bisa merugikan manusia. 

“Teknologi membantu manusia, tapi teknologi bisa menghancurkan manusia dengan cepat, dengan seketika. Teknologi bagus, tapi teknologi juga bisa menyusahkan kita,” ujar Prabowo dalam pidatonya di acara wisuda Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI), di Bandung, Jawa Barat, pada Sabtu, 18 Oktober 2025.


Ia menyoroti bagaimana teknologi modern, terutama AI, kini bisa digunakan untuk menciptakan kebohongan yang terlihat nyata. 

“Sekarang gampang bikin kebohongan, gampang menyebarkan kebohongan, gampang dengan AI membuat seolah-olah benar padahal tidak benar,” ucapnya.

Prabowo mencontohkan bagaimana dirinya menjadi korban penyalahgunaan teknologi tersebut saat kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres).

“Contoh, dibikin video-video klip Prabowo itu pintar nyanyi, padahal Prabowo nggak bisa nyanyi. Tapi dibikin saya pintar nyanyi, aku diam aja kalau gitu,” katanya sambil tersenyum.

Bahkan, lanjut Prabowo, ada pula video palsu yang menampilkan dirinya berpidato dalam bahasa asing. 

“Dibilang lagi dibikin Prabowo pidato dalam bahasa Mandarin, luar biasa pidatonya, tapi karena saya sedang kampanye aku diam aja. Dibikin juga Prabowo pintar pidato bahasa Arab, karena waktu itu kampanye gua diam aja, padahal itu salah,” ungkapnya.

Ia juga menyoroti maraknya manipulasi informasi di media sosial, termasuk video tentang demonstran yang dibayar Rp50 ribu.

“Ini saya mau cerita kepada saudara, iya kan, ada demo yang hadir 100 orang, dibilang (dibayar) Rp50 ribu pakai gambar-gambar nggak tahu dari tahun berapa. Ini berbahaya,” tegasnya.

Meski begitu, Prabowo menekankan bahwa masyarakat tidak boleh takut terhadap perkembangan teknologi. 

“Teknologi bisa bantu kita luar biasa, dan kita tidak boleh takut teknologi. Tapi teknologi pun harus kita waspadai,” ujarnya.

Ia menegaskan pentingnya literasi digital di tengah masyarakat agar tidak mudah termakan hoaks. 

“Rakyat harus dikasih tahu, tidak semua yang ada di YouTube, di sosmed, itu benar dan baik,” tandasnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya