Berita

Focus Group Discussion (FGD) bertajuk "Dampak Pemilih terhadap Kebijakan Konservasi" di Tangerang, Banten. (Foto: Dok. Istimewa)

Politik

Survei Konservasi Laut, DPR Dorong Kebijakan Disusun Berbasis Bukti

KAMIS, 02 OKTOBER 2025 | 14:40 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI menggandeng ICCF Indonesia dan Sekretariat Kaukus Konservasi DPR RI dalam pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk "Dampak Pemilih terhadap Kebijakan Konservasi" di Tangerang, Banten.

Ketua BKSAP DPR Mardani Ali Sera mengatakan, agenda ini memaparkan hasil Survei Nasional 2024 tentang sikap pemilih terhadap isu konservasi laut sekaligus membahas implikasinya terhadap prioritas legislasi, pengawasan anggaran, hingga strategi politik DPR RI.

Kata Mardani, penyusunan kebijakan yang baik adalah yang berbasis sains dan data.


“Kebijakan terbaik adalah yang berlandaskan bukti. Survei seperti ini bukan hanya bahan diskusi, tetapi alat penting untuk membimbing DPR dalam membuat kebijakan,” ujar Mardani dalam keterangan tertulis, Kamis 2 Oktober 2025.

Dalam diskusi itu, Peneliti Harvard University Seth Soderborg memaparkan, dari 1.650 responden yang diwawancarai, mayoritas pemilih menyatakan mendukung perlindungan laut, meski berpotensi memperlambat pembangunan ekonomi.

"Dukungan konsisten lintas demografi, termasuk pemilih perkotaan dan generasi X," kata Seth.

Dia memaparkan, pemilih yang paling aktif secara politik justru paling peduli pada isu kelautan.

"Dukungan konkret terlihat pada kebijakan seperti kuota tangkap, pendanaan kawasan konservasi, koperasi nelayan kecil, hingga promosi keanekaragaman hayati,:: terangnya.

Sementara itu, Anggota Fraksi PKB di DPR Arzeti Bilbina menekankan, kebijakan terkait ekosistem laut memerlukan dukungan fiskal yang memadai.

Dia mencontohkan keberhasilan restorasi mangrove di daerah pemilihannya di Surabaya dan Sidoarjo.

“Restorasi mangrove nyata memberi manfaat bagi masyarakat. Tapi tanpa alokasi fiskal yang memadai, konservasi tidak akan berkelanjutan,” tegas Arzeti.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya