Berita

Suasana kericuhan usai pembukaan Muktamar X PPP di Jakarta. (Foto: RMOL)

Politik

Pemain Lama di Balik Ricuh Muktamar, Kader PPP Singgung Mantan Koruptor

SENIN, 29 SEPTEMBER 2025 | 17:15 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Muktamar X Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang digelar di Jakarta tak hanya diwarnai dinamika politik, tetapi juga aksi kericuhan yang berujung tindakan kriminal. 

Sejumlah kader terluka akibat pemukulan dan lemparan kursi dalam kericuhan usai pembukaan Muktamar X oleh Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono pada Sabtu 27 September 2025.

Sekretaris DPC PPP Kabupaten Merangin, Jambi, Muchlisin, memandang kericuhan itu bukanlah insiden spontan. 


Menurut pendukung Mardiono dalam bursa calon ketua umum ini, ada pihak yang sengaja menciptakan kekacauan untuk menggagalkan proses demokrasi partai.

“Kalau pihak sebelah yakin menang (kubu calon ketua umum Agus Suparmanto), ngapain bikin rusuh? Itu logika paling sederhana,” tegas Muchlisin kepada wartawan di Jakarta, Senin 29 September 2025.

Kata dia, aksi brutal itu sebagai skenario lama yang dimainkan oleh “pemain-pemain lama” yang dikenal luas publik PPP.

Muchlisin juga menyentil keras mantan koruptor yang kerap berbicara mengatasnamakan PPP di ruang publik. Ia menduga kegagalan PPP di Pemilu 2024 tak lepas dari citra buruk yang ditimbulkan oleh orang-orang tersebut.

“Jangan-jangan karena mantan koruptor terlalu banyak berbicara di media, akhirnya rakyat menghukum kita di Pemilu. Padahal kami di daerah sudah bekerja keras,” ucapnya.

Adapun dalam insiden tersebut, tiga orang kader yang berasal dari Pandeglang dan Sulawesi Selatan menjadi korban pemukulan dan lemparan kursi. Dua di antaranya mengalami luka serius.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya