Berita

Driver ojek online. (Foto: RMOL/Alifia Dwi Ramandhita)

Politik

Ojol Korwil Jakut Tak Ikut Demo dan Tolak Komisi 10 Persen

KAMIS, 18 SEPTEMBER 2025 | 16:23 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Demonstrasi ojek online (Ojol) di depan Gedung DPR pada Rabu kemarin, 17 September 2025 mengindikasikan ada perpecahan suara di kalangan komunitas. Jumlah massa tak sebanyak demo sebelumnya, beberapa komunitas pun memilih tetap narik dan tidak ikut demo.

Salah satunya Komunitas Ojol Jakarta Utara yang memilih fokus bekerja mencari penumpang dibanding ikut aksi di depan Gedung DPR kemarin. 

“Tidak. Lebih baik tetap fokus on bid untuk keluarga,” kata Ketua Koordinator Wilayah (Korwil) Ojol Jakarta Utara, Mansyur kepada wartawan, Kamis, 18 September 2025.


Ia punya pandangan berbeda dengan isu yang dibawa demonstran soal potongan komisi dari aplikator. Mansyur juga menegaskan Korwil Jakarta Utara tidak terafiliasi dengan Garda, organisasi ojol yang menginisiasi aksi kemarin.

“Enggak ada sangkut pautnya. Mereka enggak pernah ajak konsolidasi. Paling hanya sebatas orang-orang yang masang flyer-flyer (ajakan demo) itu,” tambah Mansyur.

Dalam aksinya, Garda mengklaim DPR telah menyetujui tuntutan penurunan potongan komisi dari 20 persen menjadi 10 persen. Namun, langkah ini justru ditolak sebagian komunitas, termasuk Korwil Jakarta Utara.

Menurut Mansyur, potongan 20 persen yang berlaku saat ini masih relevan karena sebagian besar kembali kepada driver dalam bentuk manfaat, seperti asuransi kecelakaan, perawatan kendaraan, dan program bantuan lainnya.

“Kalau dipotong 10 persen justru benefit itu hilang. Asuransi kecelakaan, kesehatan, ganti oli, ganti ban, semua pasti enggak ada. Yang dirugikan justru kita sendiri,” kritiknya.

Ia juga meragukan penurunan komisi akan meningkatkan pendapatan pengemudi. Sebaliknya, hal itu berpotensi mengurangi promo, orderan, hingga perlindungan bagi mitra.

"Pemerintah memang harus turun, maksudnya kita harus berbicara terbuka, dengan data, dengan driver yang benar-benar murni narik, bukan sekadar pakai nama,” tandasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya