Arif Satria. (Foto: Wikipedia)
Beredar tujuh nama yang diisukan bakal dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto, salah satunya Arif Satria yang ditunjuk menjadi Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggantikan Laksana Tri Handoko.
Tujuh nama yang bakal dilantik adalah Djamari Chaniago sebagai Meneri Koordinator bidang Politik dan Keamanan, Erick Thohir sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga, Afriansyah Noor sebagai Wakil Menteri Tenaga Kerja, Rohmat Marzuki dari Gerindra sebagai Wakil Menteri Kehutanan, Farida Faricha dari PKB sebagai Wakil Menteri Koperasi dan Angga Raka Prabowo sebagai Kepala Kantor Komunikasi Presiden atau Presidential Communication Office (PCO).
Khusus pelantikan Arif Satria sebagai Kepala BRIN kabarnya dilakukan terpisah. Berikut profil singkat Arif Satria?
Prof. Dr. Arif Satria, S.P., M.Si. lahir 17 September 1971 adalah Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB University) ke-15 untuk masa bakti 2023-2028. Ia kembali terpilih setelah sebelumnya mengemban jabatan yang sama untuk periode 2017-2023.
Arif Satria menjalani pendidikan dasar hingga menengah atas di Pekalongan, Jawa Tengah. Ia kemudian mendapat gelar sarjana dari IPB dalam bidang ilmu ekonomi pertanian yang diselesaikankannya pada tahun 1995.
Arif kemudian menjalani pendidikan magister sosiologi pedesaan di IPB hingga tahun 1999. Gelar doktor ia peroleh pada tahun 2006 dari Department of Marine Social Science Universitas Kagoshima. Pada tahun 2019 ia diangkat menjadi guru besar tetap dalam bidang ekologi-politik di IPB.
Arif terpilih sebagai Dekan Fakultas Ekologi Manusia (Fema) untuk periode 2010 hingga 2017 dan menjadikannya dekan termuda di IPB.
Ia kemudian turut terlibat dalam penyusunan berbagai kebijakan terkait kelautan dan perikanan, termasuk penyusunan UU Perikanan Nomor 31/2004, Revisi Undang Undang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, penyusunan Konsep Ekonomi Biru, dan sejumlah Peraturan Pemerintah serta Peraturan Menteri.
Arif Satria pernah menjadi delegasi Indonesia pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Bumi Rio +20 yang diselenggarakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Rio de Jeneiro, Brasil, pada tahun 2012. Ia juga menjadi speaker dalam high official forum yang diselenggarakan oleh Food and Agriculture Organization (FAO) di Roma pada tahun 2019.
Arif Satria meraih Yamomoto Award 2008, yakni The First Winner of the JIFRS Yamamoto Prize for the Best Paper pada International Institute of Fisheries Economics and Trade (IIFET) Conference, Juli 2008, di Nha Trang, Vietnam. IIFET adalah organisasi profesi bidang sosial ekonomi perikanan yang sekretariatnya terdapat di Oregon State University, USA. Setahun setelahnya mendapatkan Anugerah Kekayaan Intelektual Luar Biasa tahun 2009 dalam Bidang Ilmu Pengetahuan dari Mendiknas.
Pada tahun 2013, Arif Satria meraih Penghargaan Akademisi Peduli Penyuluhan dan SDM Perikanan dari Kementrian Kelautan dan Perikanan. Pada tahun 2019, ia juga mendapatkan Second Winner of The Academic Leader Award selaku Dosen dengan Tugas Tambahan sebagai Rektor PTNBH (2019).
Arif tercatat pernah menjadi penasihat Menteri Kelautan dan Perikanan sejak tahun 2012 hingga 2019. Jauh sebelumnya, yakni 2001-2002 ia menjadi Tim Ahli Menteri Kelautan dan Perikanan. Beberapa organisasi kelutan dan perikanan pernah digeluti antara lain sebagai Anggota Dewan Pengawas Perum Perikanan Indonesia (2013?"2017), Anggota Dewan Kelautan Indonesia (2013?"2017), dan Anggota Komisi Tuna Indonesia (2012?"2014), Anggota Komisi Nasional Pengkajian Sumberdaya Ikan (2008?"2011).
Sejumlah organisasi profesi internasional juga pernah diikuti Arif Satriaseperti American Fisheries Society, International Institute of Fisheries Economics and Trade (IIFET), International Association of the Commons, Japan Regional Fisheries Society, Japan International Fisheries Research Society.
Ia juga tercatat sebagai Wakil Ketua Umum Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional (2009?"2011), Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia (PISPI) periode 2010?"2015 dan Ketua Dewan Pakar PISPI periode 2015-2020. Arif juga menjadi Presidium Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam Bogor dan Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Orwilsus Bogor. Ia juga menjabat sebagai Chairman University Network for Indonesian Export Development (UNIED) (2018?"2019).
Pada tahun 2020, Arif terpilih sebagai Ketua Forum Rektor Indonesia.