Berita

Pendakwah Khalid Basalamah tiba di Gedung Merah Putih KPK (Foto: RMOL/Jamaludin Akmal)

Hukum

Pendakwah Khalid Basalamah Mulai Digarap KPK sebagai Saksi Fakta

SELASA, 09 SEPTEMBER 2025 | 11:56 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mulai memeriksa pendakwah Khalid Basalamah sebagai saksi terkait dugaan korupsi kuota haji tahun 2024. 

Pemeriksaan dilakukan karena Khalid memiliki biro perjalanan haji dan umrah Uhud Tour, dan keterangannya dinilai penting untuk mengungkap mekanisme distribusi kuota haji khusus. 

Jurubicara KPK, Budi Prasetyo mengatakan, kehadiran Khalid Basalamah ke Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada Kav 4, Setiabudi, Jakarta Selatan merupakan penjadwalan ulang dari pemeriksaan sebelumnya.


"Saksi sebagai pemilik travel ibadah haji, artinya sebagai saksi fakta, sehingga tentu dibutuhkan keterangannya untuk mengungkap dan membuat terang perkara ini," kata Budi kepada wartawan, Selasa siang, 9 September 2025.

Pantauan RMOL, pendakwah yang memiliki nama lengkap Khalid Zeed Abdullah Basalamah selaku pemilik PT Zahra Oto Mandiri alias Uhud Tour itu tiba di Gedung Merah Putih KPK pada pukul 11.04 WIB dengan didampingi 5 orang pengacaranya.

Khalid kemudian menuju ruang pemeriksaan di lantai 2 Gedung Merah Putih KPK pada pukul 11.15 WIB

Khalid sebelumnya mangkir saat dipanggil pada Selasa, 2 September 2025, dengan alasan sudah ada keperluan lain.

Khalid Basalamah sebelumnya juga sudah dimintai keterangan pada saat proses penyelidikan pada Senin, 23 Juni 2025.

Meskipun kasus ini telah naik ke tahap penyidikan, KPK belum menetapkan adanya tersangka. Sejauh ini, total sudah ada tiga pihak yang dilakukan pencegahan ke luar negeri oleh KPK, salah satu yang dicegah adalah mantan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas (YCQ).

Pencegahan dilakukan karena keberadaan ketiganya di Indonesia dibutuhkan untuk penyidikan perkara tersebut. Pencegahan dilakukan untuk 6 bulan ke depan. Yaqut dan dua orang lainnya berstatus sebagai saksi.

KPK juga sudah melakukan penggeledahan di beberapa tempat, seperti kantor Kemenag, rumah pihak terkait, dan salah satu kantor pihak swasta biro perjalanan haji.

Penyidikan perkara ini sudah dimulai KPK sejak Jumat, 8 Agustus 2025. KPK menggunakan sangkaan Pasal 2 Ayat 1 dan atau Pasal 3 UU 31/1999 sebagaimana telah diubah dengan UU 20/2021 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Juncto Pasal 55 Ayat 1 ke-1 KUHP. Perkara ini diduga mengakibatkan kerugian keuangan negara lebih dari Rp1 triliun.

Populer

Roy Suryo Temui Alumni Asli UTS Sydney, Seangkatan dengan Gibran

Senin, 03 November 2025 | 02:13

Isapan Jempol Swasembada Beras Amran Sulaiman

Kamis, 30 Oktober 2025 | 17:11

UTS Insearch Tak Tawarkan Program Pendidikan di Singapura

Senin, 03 November 2025 | 04:40

UTS Insearch cuma Kursus Bahasa Inggris: Ijazah SMA Gibran Diduga Bodong

Senin, 03 November 2025 | 03:21

Beredar Kabar Wakil Wali Kota Bandung Erwin Ditangkap Kejari

Kamis, 30 Oktober 2025 | 17:39

Pelajaran dari Taipei-Taichung: Rasionalitas yang Hilang di Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Jumat, 07 November 2025 | 14:51

Bahan Semai Operasi Modifikasi Cuaca

Kamis, 30 Oktober 2025 | 05:20

UPDATE

Filipina Evakuasi 100 Ribu Warga dari Topan Super Fung-wong

Minggu, 09 November 2025 | 09:56

Projo Pindah Koordinat Kekuasaan dengan Merapat ke Gerindra

Minggu, 09 November 2025 | 09:42

Pemutihan BPJS Kesehatan Harus Diiringi Perbaikan Faskes

Minggu, 09 November 2025 | 09:18

Nahkoda Baru Pemuda Muhammadiyah Tangsel Bertekad Bawa Kemajuan

Minggu, 09 November 2025 | 09:15

Polemik Gelar Pahlawan Soeharto Jangan Terjebak Dendam Politik

Minggu, 09 November 2025 | 08:51

Trump Boikot KTT G20 di Afrika Selatan

Minggu, 09 November 2025 | 08:22

Disdik DKI Minta Sekolah Prioritaskan Kesehatan Mental

Minggu, 09 November 2025 | 08:14

Masuknya Ahli HTN Langkah Tepat Prabowo Reformasi Polri

Minggu, 09 November 2025 | 08:07

Naik Transportasi Gratis, Pekerja di Jakarta Diajak Daftar KPJ

Minggu, 09 November 2025 | 07:45

Sahroni Paling Layak Dicopot dari DPR

Minggu, 09 November 2025 | 07:33

Selengkapnya