Ilustrasi (Foto:Freepik)
Ilustrasi (Foto:Freepik)
Tuduhan ini datang dari sebuah koalisi internasional yang cukup luas, terdiri dari Amerika Serikat, negara-negara sekutu berbahasa Inggris seperti Australia, Inggris, Kanada, dan Selandia Baru, serta beberapa negara lain termasuk Jerman, Italia, Jepang, Belanda, Polandia, dan Spanyol.
Dikutip dari Reuters, Kamis 28 Agustus 2025, dalam laporan setebal 37 halaman yang diterbitkan pada Rabu, koalisi tersebut menuding ketiga perusahaan China ini menyediakan “produk dan layanan siber” kepada badan intelijen China, termasuk unit Tentara Pembebasan Rakyat dan Kementerian Keamanan Negara.
Populer
Senin, 01 Desember 2025 | 02:29
Minggu, 30 November 2025 | 02:12
Jumat, 28 November 2025 | 00:32
Kamis, 27 November 2025 | 05:59
Jumat, 28 November 2025 | 02:08
Jumat, 28 November 2025 | 04:14
Kamis, 27 November 2025 | 03:45
UPDATE
Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44
Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41
Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38
Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27
Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18
Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13
Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08
Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57
Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48
Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39