Berita

Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Rhenald Kasali, (Foto: Youtube Rhenald Kasali)

Politik

Banyak Pejabat Seperti Noel Main Dramaturgi di Hadapan Publik

SENIN, 25 AGUSTUS 2025 | 11:58 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Rhenald Kasali, menilai kasus yang menjerat mantan Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer atau Noel mencerminkan fenomena dramaturgi yang kerap dimainkan tokoh publik.

“Yang dilakukan awalnya menimbulkan harapan karena pemimpin dikesankan bekerja untuk rakyat. Tetapi yang namanya dramaturgi selalu ada panggung depan dan panggung belakang,” ujar Rhenald, lewat kanal YouTube miliknya, seperti dikutip redaksi di Jakarta, Senin, 25 Agustus 2025.

Menurutnya, publik sering terkecoh oleh pertunjukan di panggung depan yang disorot media dan kamera, sementara perilaku di panggung belakang jarang terbaca.


“Kita sering terkecoh karena yang di depan panggung kita anggap itu dunia yang realitas. Sementara di belakang panggung tidak pernah kita ketahui,” jelasnya.

Rhenald menegaskan bahwa fenomena dramaturgi kini banyak digunakan oleh tokoh publik. Ia mengingatkan bahwa pemimpin seharusnya bekerja untuk rakyat dengan perencanaan matang, bukan mencari sensasi.

“Tokoh publik harus kita dorong akan bekerja untuk masyarakat, bukan menciptakan dikotomi keributan. Tetapi selalu memberikan rencana yang matang, panggil evaluasi, mobilisasi, gunakan anggaran sebaik-baiknya. Bukan spontan, bukan teriak-teriak, bukan cari panggung, bukan cari applause, tetapi dengan rencana yang baik,” tegasnya.

Ia juga menilai Noel telah memainkan simbol-simbol bahkan saat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memamerkan para tersangka di hadapan media. Noel seolah menyesal dengan tiba-tiba menangis, tapi di sisi lain terkesan menantang karena mengepalkan tangannya.

“Noel telah memainkan dramaturgi. Demikian pula banyak pejabat publik yang telah melakukan itu. Betapa tertipunya kita kalau kita tidak membuka tabir rahasia ini,” pungkasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya