Berita

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. (Foto: Associated Press)

Dunia

Israel Diam-diam Lobi Sudan Selatan untuk Relokasi Warga Gaza

SABTU, 16 AGUSTUS 2025 | 23:37 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Israel dikabarkan tengah melobi Sudan Selatan agar bersedia menampung warga Palestina dari Jalur Gaza yang hingga kini masih digempur habis-habisan oleh militer Tel Aviv.

Berdasarkan tiga sumber yang berbicara secara anonim, belum ada kesepakatan apapun antara kedua pihak, namun lobi-lobi intensif masih terus dilakukan pejabat Tel Aviv.

Jika rencana ini terealisasi, warga Gaza dipaksa meninggalkan rumah dan tanah airnya sendiri dengan dalih rekonstruksi wilayah dan "hidup yang lebih baik".


Namun, Sudan Selatan sendiri merupakan negara di jantung Afrika yang masih dihantui konflik politik dan etnis berkepanjangan. 

Kabar mengenai pembicaraan Israel–Sudan Selatan pertama kali dilaporkan Associated Press dengan mengutip enam orang yang mengetahui langsung persoalan tersebut. 

“Isu relokasi Palestina ini kemungkinan dibicarakan saat Menlu Sudan Selatan Monday Semaya Kumba berkunjung ke Israel bulan lalu,” kata sumber tersebut.

Hingga kini, kantor PM Israel Benjamin Netanyahu maupun Kementerian Luar Negeri Israel belum memberi komentar. Hal serupa juga dilakukan Kemenlu AS yang menolak membicarakan percakapan diplomatik tertutup.

Lobi Israel dengan Sudan Selatan ini mencuat bersamaan dengan wacana pemerintah Indonesia menampung ribuan pengungsi Gaza di Pulau Galang. 

Sejumlah pengamat dan aktivis HAM menilai, meski terkesan sebagai langkah kemanusiaan, inisiatif itu justru bisa memuluskan agenda Israel dan Amerika Serikat untuk mengosongkan Jalur Gaza.

Netanyahu sebelumnya secara terbuka menyatakan niat memperluas kendali militer Israel di Gaza. Bahkan awal pekan ini ia kembali menegaskan bahwa warga Palestina "lebih baik meninggalkan wilayah itu secara sukarela".

Rencana relokasi ini langsung ditolak tegas oleh para pemimpin Arab dan dunia internasional. Warga Palestina sendiri menyebut gagasan tersebut sebagai "Nakba baru", merujuk pada tragedi 1948 ketika ratusan ribu orang terusir dari tanah mereka akibat perang Arab-Israel.

Anggota Komite Eksekutif PLO, Wasel Abu Youssef, menegaskan bahwa kepemimpinan dan rakyat Palestina menolak keras setiap upaya pemindahan mereka ke Sudan Selatan atau ke negara manapun. Pernyataan serupa juga dikeluarkan kantor Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Kamis lalu.



Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya