Berita

Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia. (Foto: RMOL)

Politik

Munaslub Mengemuka Karena Bahlil Tak Akomodir Faksi Lama

SABTU, 16 AGUSTUS 2025 | 20:48 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar yang mengemuka belakangan hari ini, disinyalir karena Bahlil Lahadalia selaku ketua umum tak mengakomodir faksi-faksi lama.

Pengamat politik Citra Institute, Efriza menilai, Golkar sebagai salah satu partai politik (parpol) besar dan tua di Indonesia, memiliki banyak faksi di dalamnya.

"Wacana Munaslub dijadikan sebagai alat tekanan oleh kelompok-kelompok internal untuk meningkatkan posisi tawar mereka dalam kontestasi kepemimpinan," ujar Efriza kepada RMOL, Sabtu, 16 Agustus 2025.


Menurutnya, ada gejala kelompok politisi senior di Golkar tidak suka dengan Bahlil dan gaya kepemimpinannya, karena di masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto saat ini justru tetap mengakomodir kepentingan politik Presiden ke-7 RI Joko Widodo.

"Juga memungkinkan memaksakan terjadinya negosiasi ulang dalam kompromi politik. Jadi, dorongan Munaslub bisa jadi bukan sekadar murni untuk mengganti Bahlil, tapi alat manuver dari faksi-faksi yang mencoba merangsek masuk agar terakomodir kepentingan di bawah kepemimpinan Bahlil," ucapnya.

"Kemungkinan, faksi-faksi lama ingin kembali terkonsolidasi, bahwa faksi-faksi itu merasa tidak diberi ruang yang cukup dalam menentukan arah kepartaian," sambung Efriza.

Magister ilmu politik Universitas Nasional (UNAS) itu menduga, faksi-faksi lama merasa keberadaan Bahlil yang sebelumnya bukan tokoh sentral Golkar, dinilai ternyata adalah preseden buruk jika terus dibiarkan memimpin partai berlogo pohon beringin.

"Karena kepemimpinannya membahayakan Partai Golkar. Maka wacana Munaslub menjadi sarana mereka untuk menggugat kepemimpinan dan kekuatan dari Bahlil itu sendiri," demikian Efriza menambahkan.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya