Berita

Zoom tentang penguatan penyuluh pertanian/Foto: Tangkapan Layar Kementan

Nusantara

Penyuluh Pertanian Kunci Sukses Kementan Kawal Pelaporan Brigade Pangan

RABU, 13 AGUSTUS 2025 | 05:52 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan peran strategis penyuluh pertanian dalam memastikan kebijakan pemerintah berbasis data yang valid dan akurat.

“Penyuluh pertanian adalah garda terdepan. Keberhasilan pelaporan Brigade Pangan (BP) sangat ditentukan oleh semangat dan ketelitian mereka. Data yang akurat bukan sekadar angka, tetapi cerminan kondisi lapangan yang sesungguhnya, sekaligus dasar pengambilan keputusan strategis bagi ketahanan pangan nasional,” kata Amran dalam keterangan tertulisnya, Selasa 12 Agustus 2025.

Sementara, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Ashanti memberikan apresiasi atas dedikasi penyuluh di seluruh Indonesia.


“Keakuratan data adalah pondasi program. Penyuluh yang giat akan mampu menyajikan laporan valid, tepat waktu, dan bermanfaat bagi petani maupun pemerintah. Kami akan terus membekali penyuluh dengan pelatihan dan teknologi pendukung agar pelaporan semakin efektif,” kata Idha.

Sedangkan Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian, Tedy Dirhamsyah menekankan pentingnya pelaporan harian oleh Penyuluh melalui monev aplikasi BP. 

Tedy menyatakan bahwa kinerja penyuluh akan diperhitungkan berdasarkan kelengkapan dan keaktifan pelaporan dalam aplikasi tersebut.

Menindaklajutinya, pada acara Mentan Sapa Penyuluh dan Petani (MSPP) Volume 25, Jumat 8 Agustus 2025, menghadirkan narasumber Ketua Kelompok Substansi Kelembagaan dan Pemberdayaan Petani Penyuluhan Pertanian, Acep Hariri. Acara ini diikuti lebih dari seribu penyuluh serta petani dari berbagai daerah.

Dalam acara tersebut Acep menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi digital untuk mempercepat dan mempermudah pelaporan. Inovasi sistem pelaporan akan mengurangi risiko kesalahan, meningkatkan transparansi, dan memperkuat kredibilitas data.

Menurut Acep, penyuluh tidak hanya dituntut untuk melakukan pendampingan teknis, tetapi juga bertanggung jawab dalam pengelolaan data administratif kelembagaan, identifikasi lahan, pencatatan alat dan mesin pertanian (alsintan), hingga penginputan laporan produksi. 

Program BP bukan sekadar tanam panen saja, melainkan model bisnis pertanian yang melibatkan perencanaan, kemitraan, pendanaan, serta pelaporan terstruktur. "Sehingga semua ini bergantung pada validitas data dari penyuluh pertanian," kata Acep.



Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya