Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Israel Ultimatum Warga Gaza Hengkang Sebelum 7 Oktober

SABTU, 09 AGUSTUS 2025 | 22:07 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Israel memberi tenggat waktu hingga 7 Oktober 2025 bagi warga Gaza, Palestina, untuk meninggalkan wilayah tersebut sebelum pasukan militernya melakukan pendudukan penuh. 

Ultimatum ini disampaikan jelang peringatan dua tahun serangan Hamas ke Israel pada 2023.

Mengutip Times of Israel, seorang pejabat senior yang enggan disebutkan namanya menyatakan kabinet telah menyetujui warga sipil akan diarahkan mengungsi ke bagian selatan Gaza. 


Setelah itu, militer Israel atau Israel Defense Forces (IDF) akan melancarkan serangan besar-besaran untuk mengepung dan menghabisi seluruh anggota Hamas yang tersisa.

Ia juga mengindikasikan bahwa setelah wilayah utama dikuasai, operasi militer akan berlanjut ke area lain di Gaza yang belum sepenuhnya ditaklukkan. 

Saat ini, Israel mengklaim telah menguasai 75 persen Jalur Gaza, sementara sisanya, sekitar 25 persen diyakini menjadi lokasi penyanderaan warga Israel. 

Tercatat, hampir seluruh dari 2 juta penduduk Gaza kini berada di wilayah yang belum dikuasai IDF.

Hamas sebelumnya mengancam akan mengeksekusi para sandera jika mendeteksi pergerakan pasukan Israel semakin dekat.

Namun, rencana pendudukan penuh ini menuai penolakan dari internal militer Israel sendiri. Kepala Staf IDF Letnan Jenderal Eyal Zamir secara terbuka menentang usulan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

"Nyawa para sandera akan terancam jika kita melanjutkan rencana pendudukan Gaza. Tak ada jaminan bahwa kita tidak akan menyakiti mereka. Pasukan kita sudah usang, peralatan militer perlu perawatan, dan ada kekhawatiran kemanusiaan," kata Zamir, dikutip Sabtu 9 Agustus 2025.

Rencana ini juga memicu gelombang kecaman internasional. The Telegraph melaporkan, Dewan Keamanan PBB telah menggelar pertemuan darurat pada Sabtu ini untuk membahas langkah Israel tersebut.

Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menegaskan bahwa kebijakan itu hanya akan memperparah pertumpahan darah. 

Sementara Jerman mengumumkan penghentian penjualan senjata ke Israel hingga pemberitahuan lebih lanjut, sebagai bentuk respons atas rencana pendudukan penuh Gaza.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya