Berita

Ilustrasi/AI

Bisnis

China Kurangi Impor Batu Bara, Fokus Beli Minyak dan Gas

SABTU, 09 AGUSTUS 2025 | 13:33 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Impor batu bara China turun pada Juli tahun ini, Ini adalah penurunan kelima kalinya dalam enam bulan. 

Data China Customs Statistics yang dirilis baru-baru ini dan dihimpun Trade Data Monitor, menunjukkan bahwa impor batu bara China pada Juli turun 22,9 persen secara tahunan menjadi 35,6 juta ton, meski sedikit meningkat dari level terendah dua tahun di Juni yang mencapai 33 juta ton.

Beijing mengambil langkah untuk mengandalkan penambangan domestik dan meningkatkan impor minyak serta gas untuk memenuhi kebutuhan energi negara tersebut.


Penurunan ini bertepatan dengan lonjakan impor minyak dan gas. Impor gas alam melonjak 82,4 persen menjadi 10,6 juta ton sementara pembelian minyak mentah naik 11,5 persen menjadi 47,2 juta ton. 

Analis Ekonomi Utama Trade Data Monitor, John Miller, mencatat, pergeseran ini mencerminkan peningkatan produksi batu bara dalam negeri dan pengembangan sumber energi alternatif seperti angin dan surya.

"China tengah mengubah ekonominya agar kurang bergantung pada perdagangan global, dengan meningkatkan produksi aset seperti batu bara yang sumber dayanya melimpah," ujarnya, dikutip dari Businesstimes, Sabtu 9 Agustus 2025.

Di saat yang sama, kenaikan ekspor ke kawasan ASEAN menegaskan fokus perdagangan China yang semakin mengarah pada mitra regional, di tengah berlanjutnya negosiasi dengan Amerika Serikat (AS).

Impor dari pemasok batu bara utama China - Rusia, Australia, Mongolia, dan Indonesia - semuanya menurun. 

Kanada menjadi satu-satunya pemasok yang mencatat kenaikan, naik 13,3 persen menjadi 5,4 juta ton.

Penyesuaian ini terjadi saat China menghadapi tekanan tarif dari pasar ekspor terbesarnya. Total ekspor negara tersebut naik 7,2 persen pada Juli menjadi 321,8 miliar Dolar AS, meski pengiriman ke AS anjlok 21,6 persen menjadi 35,8 miliar Dolar AS.

Ekspor ke ASEAN naik 16,8 persen menjadi 54,6 miliar Dolar AS, dipimpin lonjakan 28,1 persen ke Vietnam. 

Secara kumulatif sejak awal tahun, total ekspor tumbuh 6,1 persen, sementara pengiriman ke AS turun 12,6 persen dan ke ASEAN naik 13,5 persen.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya