Berita

Direktur Pengembangan Bisnis PT MRT Jakarta, Farchad Mahfud/RMOL

Nusantara

MRT Jakarta Hidupkan Aset Peninggalan Belanda

Bangun TOD Glodok-Kota Tua
KAMIS, 07 AGUSTUS 2025 | 20:44 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

PT MRT Jakarta tengah menyiapkan proyek pengembangan Transit Oriented Development (TOD) di kawasan Glodok-Kota Tua. 

Tidak seperti TOD lain yang fokus pada pembangunan gedung-gedung pencakar langit dan ikon-ikon komersial baru, TOD Glodok-Kota Tua mengedepankan revitalisasi kawasan bersejarah.

Direktur Pengembangan Bisnis PT MRT Jakarta, Farchad Mahfud mengatakan, proyek ini sebagai TOD paling unik yang pernah dikerjakan MRT Jakarta. Sebab, pengembangan difokuskan pada pelestarian dan penataan ulang aset-aset lama yang kaya nilai sejarah dan estetika.


“Kalau TOD yang lain biasanya tentang membangun gedung-gedung tinggi dan fungsi-fungsi baru, tapi kalau (TOD Glodok-Kota Tua) ini bicara bagaimana merevitalisasi aset yang sudah ada dan indah yang tidak perlu diapa-apain lagi,” kata Farchad kepada media di Transport Hub, Jakarta pada Kamis 7 Agustus 2025.

Proyek ini akan menghubungkan dua stasiun, yakni Glodok dan Kota Tua, yang ditargetkan mulai beroperasi pada 2029 mendatang. 

"Kita melakukan revitalisasi menggabungkan dua area stasiun Glodok dan Kota Tua. Stasiun Kota akan beroperasi di 2029 dan ini waktu yang tidak terlalu lama ya sebentar lagi ini akan beroperasi," kata Farchad.

MRT Jakarta memproyeksikan kawasan ini akan menjadi destinasi wisata baru yang memiliki karakter khas, bahkan dapat setara seperti kota-kota bersejarah di Eropa.

"Temen-temen enggak perlu ke luar negeri untuk mendapatkan view yang bagus itu cukup naik MRT turun di stasiun Kota dapatlah itu (pemandangan)," kata Farchad.

Ia mengatakan, di kawasan tersebut banyak bangunan tua yang dibangun di era Belanda, yang tidak terfungsikan dengan baik, sehingga menjadi tantangan tersendiri bagi MRT.

"PR kita terberat di kemudian hari untuk mengubah Kota Tua menjadi kota yang hidup, aset-aset yang hidup, yang memberikan ciri dan warna buat TOD Kota Tua, banyak sekali aset-aset seperti ini yang tidak atau belum kemanfaatan karena satu dan lain hal," kata Farchad.

Farchad juga menjelaskan bahwa kawasan tersebut akan menjadi area pedestarian yang terintegrasi dengan transportasi lain, dimulai dari Pancoran Tea House hingga kawasan Kota. 

Sesuai desain urban yang dirancang, area ini akan dikembangkan dengan ketinggian terbatas dan difungsikan sebagai street commercial zone atau zona komersial yang ramah pejalan kaki.

“Hanya Transjakarta yang boleh (masuk), itu pun akan kami usulkan hanya Transjakarta listrik saja. Jadi orang yang belanja dan ngopi di situ enggak akan kena kepulan asap,” pungkas Farchad.

Adapun pengembangan TOD tersebut sejalan dengan proyek MRT Fase 2A dengan rute Bundaran HI-Kota yang telah mencapai hampir 50 persen hingga Juni 2025. 

Direktur Konstruksi MRT Jakarta, Weni Maulina mengatakan, proyek yang dijadwalkan rampung pada 2029 itu telah mencapai 49,99 persen. Angka tersebut melampaui dari target 48,54 persen yang ditetapkan MRT.

"Untuk fase 2A, jadi kita sudah di angka 49,99 persen tadi ya. Hampir 50 persen sedikit lagi. Alhamdulillah progres di lapangan sebetulnya lebih cepat dari perencanaan yang kita siapkan," kata Weni kepada awak media di Jakarta, Kamis 10 Juli 2025.

Pembangunan MRT Bundaran HI-Kota ini dibagi tiga segmen berdasarkan rute stasiunnya. Bundaran HI-Harmoni sudah mencapai progress 88,41 persen, Harmoni- Mangga Besar (53,84 persen), dan segmen  Mangga Besar-Kota (74,79 persen).



Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya