Momen kedekatan Jeffrey Epstein dan Bill Clinton pada 2002/Net
Mantan Presiden Amerika Serikat Bill Clinton dan istrinya, Hillary Clinton, dipanggil oleh Komite Pengawas DPR AS untuk memberikan kesaksian dalam kasus yang berkaitan dengan Jeffrey Epstein, pelaku kejahatan seksual yang telah meninggal dunia.
Pemanggilan ini dilakukan di tengah desakan publik agar dokumen-dokumen penyelidikan terhadap Epstein segera dibuka. Diketahui, Epstein memiliki hubungan dekat dengan banyak tokoh penting di AS, termasuk Bill dan Hillary Clinton.
Dalam surat yang dirilis komite pada Selasa, 5 Agustus 2025, Hillary dijadwalkan bersaksi pada 9 Oktober, sementara Bill Clinton akan menyusul lima hari kemudian, yakni 14 Oktober.
"Berdasarkan pengakuan Anda sendiri, Anda terbang dengan pesawat pribadi Jeffrey Epstein empat kali pada tahun 2002 dan 2003," tulis Ketua Komite Pengawas DPR James Comer kepada Bill Clinton, dikutip dari
AFP.
"Dalam salah satu perjalanan ini, Anda bahkan terlihat sedang menerima 'pijatan' dari salah satu korban Tuan Epstein," lanjutnya.
Komite juga mengirim surat kepada Jaksa Agung Pam Bondi, meminta agar dokumen penyelidikan kasus Epstein dirilis paling lambat 19 Agustus, dengan catatan harus mendapat izin dari pengadilan.
Tak hanya keluarga Clinton, sejumlah tokoh penting lain juga dipanggil, seperti mantan Menteri Kehakiman Jeff Sessions dan Merrick Garland, serta mantan Direktur FBI Robert Mueller dan James Comey. Komite menyatakan pemanggilan ini bertujuan untuk memperjelas penyelidikan terkait Epstein.
Namun, menurut keterangan, sidang nantinya tidak akan dibuka untuk umum.
Jeffrey Epstein dikenal sebagai pelaku pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur selama bertahun-tahun. Ia ditemukan meninggal dunia dalam sel penjara pada tahun 2019 dalam usia 66 tahun.
Secara resmi, kematiannya dinyatakan sebagai bunuh diri, namun banyak pihak meragukannya karena hubungan Epstein dengan kalangan elit dan orang-orang berpengaruh.
Epstein diketahui pernah bergaul dengan sejumlah tokoh terkenal, termasuk Donald Trump. Beberapa video menunjukkan Trump pernah menghadiri pesta bersama Epstein. Saat kampanye pemilu, Trump sempat berjanji akan membuka semua dokumen terkait Epstein, tapi janji itu belum juga ditepati.
Karena itu, muncul spekulasi bahwa dokumen Epstein menyimpan informasi sensitif tentang orang-orang penting yang terlibat atau dekat dengannya.
Belakangan ini, Trump mulai menyoroti Bill Clinton, salah satu pendahulunya di Gedung Putih.
Namun, juru bicara Clinton pernah mengatakan pada 2019 bahwa Presiden AS ke-42 itu sudah tidak berhubungan lagi dengan Epstein lebih dari 10 tahun sebelum kasusnya mencuat, dan tidak tahu-menahu soal kejahatan yang dilakukan Epstein.