Berita

Wakil Menteri Luar Negeri RI, Arif Havas Oegroseno/Tangkapan layar

Politik

RI Jangan Gantungkan Perdagangan ke AS dan China

SENIN, 04 AGUSTUS 2025 | 21:14 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Indonesia harus mulai serius melakukan diversifikasi pasar, dengan menjajaki perdagangan dengan kawasan lain seperti Afrika dan Amerika Latin.

Wakil Menteri Luar Negeri RI, Arif Havas Oegroseno mengatakan perluasan mitra dagang ini diperlukan agar Indonesia tidak hanya bergantung pada pasar Amerika Serikat (AS) dan China.

"Diversifikasi partner atau mitra itu penting sekali. Kita harus masuk ke pasar-pasar baru,” kata Havas di kantor Kadin Indonesia, Jakarta, pada Senin, 4 Agustus 2025.


Ia menyoroti potensi besar di kawasan Afrika, mulai dari Afrika Utara yang dikenal sebagai pusat phosphate dan bisa menjadi basis produksi pupuk bagi kebutuhan dalam negeri, hingga Afrika Timur yang membutuhkan obat-obatan, vaksin, petrokimia, hingga suku cadang dari Indonesia.

“Di Afrika Barat dan Selatan juga sama, kebutuhannya serupa. Ini market yang sangat besar, populasinya lebih dari satu miliar jiwa,” kata Havas.

Selain Afrika, Havas juga menilai Indonesia harus lebih agresif menembus pasar Amerika Latin yang selama ini masih minim jejak ekspor Indonesia. Padahal, kawasan tersebut memiliki populasi yang sangat besar dan kebutuhan yang beragam.

"Jadi kita harus masuk ke Amerika Latin yang sangat besar populasi disana gitu. Itu menjadi bagian yang penting untuk mengembangkan market di luar Amerika Serikat," kata Havas.

Havas juga mengingatkan bahwa perdagangan AS dengan dunia saat ini sudah banyak tersebar ke kawasan lain. Oleh karena itu, Indonesia harus jeli mencari peluang di pasar-pasar non-tradisional yang selama ini belum tergarap optimal.

“Trade Amerika dengan dunia itu 50-80 persen sudah somewhere else, bukan di tempat kita. Jadi ya kita harus cari di tempat lain itu,” kata Havas.

Selain membuka pasar baru, Havas menilai kawasan ASEAN juga tetap menjadi prioritas. 

Ia mendorong upaya penghapusan hambatan dagang di kawasan, serta peningkatan perdagangan antarprovinsi di dalam negeri sebagai bagian dari strategi memperkuat posisi Indonesia di rantai pasok global.

“Saya rasa di ASEAN juga perlu kita cari lagi trade barrier mana yang bisa dikurangi, dan memperkuat perdagangan antarprovinsi di Indonesia,” pungkas Havas.



Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya