Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Koordinator MSF Tuding Israel Sengaja Ciptakan Kelaparan dan Kekacauan di Gaza

SABTU, 02 AGUSTUS 2025 | 13:10 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Israel dituduh sengaja menciptakan kekacauan dan kelaparan di Jalur Gaza dengan terus menghalangi bantuan kemanusiaan serta menembaki warga Palestina yang kelaparan saat mereka mencoba mencari makanan.

Klaim ini disampaikan oleh Caroline Willemen, koordinator proyek Gaza dari organisasi kemanusiaan internasional Dokter Tanpa Batas (MSF). Ia menyebutkan bahwa meski bantuan sempat meningkat dalam beberapa hari terakhir, makanan tetap sangat sulit ditemukan di wilayah yang terkepung itu.

"Ada sedikit harapan bahwa bantuan akan datang secara konsisten," kata Willemen, dikutip dari Al Jazeera, Sabtu, 2 Agustus 2025.


"Akibatnya, setiap hari orang-orang mempertaruhkan nyawa mereka hanya demi mencari makanan," tambahnya.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, dalam 24 jam terakhir, tiga orang termasuk dua anak-anak meninggal akibat kelaparan dan kekurangan gizi.

Sejak perang dimulai pada Oktober 2023, jumlah korban tewas karena kelaparan telah mencapai 162 orang, termasuk 92 anak-anak.

Pada hari Jumat saja, lebih dari 80 warga Palestina tewas akibat serangan Israel di berbagai wilayah Gaza. Dari jumlah tersebut, 49 orang tewas dan lebih dari 270 lainnya terluka saat berusaha mendapatkan bantuan, menurut sumber medis kepada Al Jazeera.

Kecaman terhadap kebijakan kelaparan yang diterapkan Israel di Gaza semakin meningkat. Pada Selasa lalu, lembaga pemantau kelaparan global memperingatkan bahwa "skenario kelaparan terburuk" saat ini sedang terjadi di Gaza.

Meski Israel telah menyetujui beberapa pengiriman bantuan melalui udara (airdrop), pejabat tinggi PBB mengecam langkah itu karena dinilai mahal, berisiko, dan tidak efektif. Mereka mendesak Israel untuk membuka akses darat bagi bantuan kemanusiaan.

"Kalau ada kemauan politik untuk melakukan airdrop - yang mahal, tidak cukup, dan tidak efisien - seharusnya ada juga kemauan politik untuk membuka jalur darat," tulis Philippe Lazzarini, kepala UNRWA (badan PBB untuk pengungsi Palestina), lewat akun X miliknya.

"Ketika warga Gaza sekarat karena kelaparan, satu-satunya cara mengatasi krisis ini adalah dengan membanjiri Gaza dengan bantuan," tegasnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya