Berita

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto/Rep

Bisnis

Kabar Baik, Tarif Impor Produk RI ke AS Bisa Turun Hingga 0 Persen

KAMIS, 24 JULI 2025 | 17:03 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Perjanjian dagang antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) memasuki babak baru usai Presiden AS Donald Trump menetapkan penurunan tarif impor untuk barang asal Indonesia menjadi 19 persen dari sebelumnya 32 persen.

Namun Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkap peluang penurunan tarif impor AS terhadap sejumlah produk asal Indonesia. Bahkan, menurutnya, tarif tersebut bisa diturunkan hingga mendekati 0 persen untuk komoditas tertentu.

“Jadi, itu sedang dalam pembahasan dan itu dimungkinkan lebih rendah dari 19 persen dan dimungkinkan mendekati 0 persen" kata Airlangga saat jumpa pers di Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Kamis, 24 Juli 2025.


Beberapa komoditas yang berpotensi mendapat fasilitas tersebut antara lain kelapa sawit, kopi, kakao, produk agro, mineral, komponen pesawat, hingga produk industri dari kawasan perdagangan bebas (FTZ). 

Produk-produk ini dinilai tidak diproduksi di AS sehingga lebih mudah masuk dalam skema keringanan tarif.

Airlangga menjelaskan, pendekatan ini serupa dengan skema yang diterapkan dalam perjanjian Indonesia-Uni Eropa (IEU-CEPA), di mana Indonesia mendapat pembebasan tarif untuk ekspor minyak sawit mentah (CPO) ke Eropa.

“Seperti kita ketahui bersama bahwa Amerika juga melihat bahwa Eropa memberikan kita CPO 0 persen dalam EU CEPA jadi beberapa itu menjadi juga menjadi benchmark," jelasnya.

Pemerintah, lanjutnya, akan melanjutkan negosiasi teknis dengan pihak AS terkait rincian implementasi dan komitmen dagang yang telah dijanjikan.

“Perundingan masih akan terus berlangsung untuk bicara detail teknis karena masih ada beberapa kepentingan yang dijanjikan dan akan ditindaklanjuti," tandas Airlangga Hartarto.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya