Berita

Francesca Albanese/Net

Dunia

Pakar PBB Kena Sanksi AS Usai Kritik Genosida Israel di Gaza

KAMIS, 10 JULI 2025 | 14:46 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Pemerintahan Amerika Serikat menjatuhkan sanksi terhadap Francesca Albanese, Pelapor Khusus PBB untuk wilayah Palestina yang diduduki, atas kritik tajamnya terhadap dugaan kejahatan Israel selama perang Gaza yang telah berlangsung hampir dua tahun. 

Pengumuman sanksi itu disampaikan oleh Departemen Luar Negeri AS pada Rabu, 9 Juli 2025, bersamaan dengan kunjungan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ke Washington untuk bertemu Presiden Donald Trump. 

Keputusan dikeluarkan menyusul kampanye gagal AS untuk menyingkirkan Albanese dari posisinya di PBB.


“Kampanye perang politik dan ekonomi Albanese melawan Amerika Serikat dan Israel tidak akan ditoleransi lagi. Kami akan selalu mendukung mitra kami dalam hak mereka untuk membela diri," tegas Menteri Luar Negeri Marco Rubio di media sosial, seperti dimuat Associated Press. 

Belum jelas apa dampak praktis dari sanksi ini, termasuk apakah Albanese tetap dapat memasuki wilayah AS dengan dokumen diplomatik. 

Namun keputusan ini menandai peningkatan ketegangan antara Washington dan Dewan Hak Asasi Manusia PBB, terutama sejak pemerintahan Trump menarik keanggotaan AS dari badan tersebut awal tahun ini.

Francesca Albanese, seorang pengacara HAM asal Italia, secara terbuka menyebut tindakan Israel di Gaza sebagai "genosida" dan menyerukan tekanan internasional untuk menghentikan agresi, termasuk melalui sanksi. 

Ia juga mendukung surat perintah penangkapan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) terhadap pejabat tinggi Israel, termasuk Netanyahu.

Dalam laporan yang dirilis pada 1 Juli, Albanese mengungkapkan keterlibatan sejumlah perusahaan besar Barat, termasuk dari AS, dalam mendukung operasi militer Israel. Ia menyebut perusahaan pertahanan, real estat, teknologi, hingga keuangan terlibat dalam mendukung perang dan pendudukan.

“Sementara kehidupan di Gaza dihancurkan dan Tepi Barat berada di bawah serangan yang semakin meningkat, laporan ini menunjukkan mengapa genosida Israel terus berlanjut: karena menguntungkan bagi banyak orang,” tulis Albanese dalam laporannya.

Langkah sanksi terhadap Albanese datang di tengah laporan mengkhawatirkan mengenai situasi kemanusiaan di Gaza. 

Menurut Kementerian Kesehatan di wilayah tersebut, lebih dari 57.000 warga Palestina telah tewas sejak 7 Oktober 2023, mayoritas perempuan dan anak-anak.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya