Berita

Peluru Israel menggempur Iran/NHK

Publika

Apa Tujuan Israel Menyerang Iran?

OLEH: Dr MOHAMMAD SHEIKHI*
SENIN, 16 JUNI 2025 | 16:10 WIB

MENYUSUL serangan mendadak Israel terhadap Iran pada tanggal 13 Juni, yang menargetkan sejumlah komandan militer dan keamanan tingkat tinggi, ilmuwan dan fasilitas nuklir, dan pangkalan militer, serta melumpuhkan sistem pertahanan udara Iran, salah satu pertanyaan yang muncul adalah strategi perang, ruang lingkup, dan tujuan akhir serangan Israel.

Pertama-tama, tampaknya Israel menggunakan model perang yang sama melawan Hizbullah Lebanon dalam kasus Iran. Jenis operasi Israel dalam menyerang Iran mengingatkan kita pada Operasi Pager di Lebanon.

Pola ini mencakup serangkaian tindakan intelijen dan operasi rudal dan drone yang dilakukan secara bersamaan dengan gangguan sistem pertahanan, yang menyebabkan tersingkirnya komandan militer senior secara mendadak.


Israel kemudian menargetkan lokasi peluncuran rudal dan pangkalan udara dengan tujuan melemahkan kapasitas operasional Iran.

Berdasarkan segi pandangan otoritas Israel dan ruang lingkup operasi yang sedang berlangsung, dua skenario minimum dan maksimum dapat disebutkan terkait serangan ini.

Dalam skenario minimal, tujuan Israel adalah menghancurkan program nuklir Iran sepenuhnya melalui menghancurkan infrastruktur dan membunuh ilmuwan nuklir terkemuka Iran. Setelah tiga hari serangan Israel terhadap Iran, sebagian besar fasilitas nuklir di darat telah rusak parah.

Namun, sebagian besar fasilitas nuklir yang utama berada di bawah tanah, dan Israel tidak dapat melakukannya tanpa bantuan dan dukungan Amerika Serikat.

Oleh karena itu, sejak awal serangan, Israel telah meminta Amerika Serikat untuk bergabung dalam serangan, terutama dalam kasus fasilitas bawah tanah Fordow, yang hanya dapat dicapai dengan bom penghancur bunker dan pesawat pengebom Amerika.

Kemungkinan keterlibatan langsung Amerika dalam serangan ini bergantung pada perkembangan di lapangan dalam beberapa hari mendatang. Pemerintah Israel niscaya akan berusaha membuka jalan bagi Amerika Serikat untuk bergabung dalam serangan ini.

Di sisi lain, jika Iran menyerang kepentingan Amerika di Timur Tengah, hal itu dapat menjadi dasar bagi Amerika Serikat untuk memasuki lapangan perang.

Jika tidak ada intervensi Amerika dalam penghancuran fasilitas nuklir bawah tanah, penghancuran fasilitas-fasilitas ini merupakan syarat terpenting bagi kemungkinan negosiasi gencatan senjata.

Jika tidak, dengan melemahkan sistem pertahanan udara Iran, Israel akan memperoleh kesempatan untuk menghilangkan gerakan sekecil apa pun dari Republik Islam tersebut untuk mengembangkan program nuklirnya dengan serangan langsung, seperti operasi udara yang dilakukannya tanpa hambatan di Suriah dan Lebanon.

Dalam skenario maksimum, Israel berupaya mengubah sistem politik di Iran. Seruan berulang kali oleh otoritas Israel agar rakyat memberontak terhadap pemerintahan ulama menunjukkan keinginan ini.

Sebenarnya, pilihan paling ideal bagi Israel adalah penghancuran total program nuklir dan perubahan sistem politik atau disintegrasi Iran.

Skenario ini dapat dilengkapi dengan serangan terhadap infrastruktur energi seperti kilang minyak, ladang minyak dan gas, terminal minyak, pembangkit listrik, infrastruktur komunikasi dan informasi, pelabuhan, jaringan pasokan air, dan lain-lain.

Secara keseluruhan, perkembangan yang dimulai dengan serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel sedang membentuk struktur kekuatan baru di Timur Tengah yang akan melemahkan posisi Iran (bukan hanya pemerintah Republik Islam) dan memperkuat pemain regional lainnya seperti Turki dan Arab Saudi.

*Penulis adalah Doktor Ilmu Politik Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya