Berita

Presiden Prabowo Subianto/Repro

Politik

Siap Perang Jika Terpaksa, Prabowo: Lebih Baik Mati daripada Dijajah Kembali

RABU, 11 JUNI 2025 | 12:26 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pernyataan tegas soal posisi Indonesia dalam mempertahankan kedaulatan nasional. 

Dalam pidato pembukaan pameran pertahanan Indo Defence 2025 di JiExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (11/6), Prabowo menegaskan bahwa perang bukan pilihan utama, tetapi Indonesia siap menghadapi segala kemungkinan jika kedaulatan terganggu.

“Tidak ada bangsa yang waras yang menghendaki perang. Perang adalah kegiatan manusia yang destruktif, menimbulkan kehancuran. Tapi sejarah manusia mengajarkan bahwa bangsa yang tidak mau investasi terhadap pertahanannya biasanya kedaulatannya dirampas, biasanya kemerdekaannya dirampas. Biasanya bangsa itu menjadi bangsa budak,” ujar Prabowo di hadapan para tamu dan perwakilan militer dari berbagai negara.


Ia menekankan bahwa penghormatan terhadap negara lain adalah prinsip Indonesia. Namun, sejarah kolonialisme menjadi pengingat bahwa Indonesia tidak boleh lengah dalam menjaga pertahanannya.

“Kita sangat hormat sama tamu. Saking hormatnya, ada tamu yang ratusan tahun gak mau pergi dari Indonesia, terpaksa kita harus bertempur. Tapi saya tegaskan, bagi kita perang itu adalah yang terakhir. Kita perang hanya kalau terpaksa,” tegas Prabowo.

Pernyataan itu merujuk pada sejarah penjajahan Belanda yang berlangsung selama lebih dari tiga abad. Prabowo mengutip hasil riset terbaru yang menunjukkan kerugian besar yang diderita Indonesia selama masa penjajahan.

“Baru ada suatu research beberapa minggu lalu yang menceritakan bahwa selama Belanda menjajah kita, Belanda telah mengambil kekayaan kita senilai dengan uang 31 triliun dolar AS. Itu sama dengan 18 kali GDP kita sekarang, atau setara dengan 140 tahun anggaran nasional kita,” jelasnya.

Prabowo menyebutkan, selama masa penjajahan tersebut, Belanda bahkan menikmati posisi sebagai negara dengan PDB per kapita tertinggi di dunia. Sebaliknya, Indonesia mengalami penindasan dan perampasan sumber daya secara sistematis.

“Kalau kita sekarang berhasil menjaga kekayaan kita, mungkin GDP per kapita kita salah satu yang tertinggi di dunia,” tambahnya dengan optimisme.

Di akhir pidatonya, Prabowo mengingatkan pentingnya investasi pertahanan sebagai fondasi kedaulatan dan kesejahteraan. 

Dengan semangat nasionalisme yang kuat, ia menegaskan bahwa Indonesia akan terus bekerja sama dengan negara lain, namun tetap memegang teguh prinsip tidak ingin dijajah kembali.

“Daripada dijajah kembali, lebih baik kita mati. Kita tidak mau disuruh-suruh oleh siapapun,” pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya