Berita

Kilang minyak Pertamina/Ist

Bisnis

Proyek Avtur Berbahan Minyak Jelantah Siap Diekspansi

SELASA, 27 MEI 2025 | 15:21 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Proyek Used Cooking Oil to Sustainable Aviation Fuel (USAF) atau Avtur berbahan minyak jelantah dari Pertamina siap diekspansi dari Kilang Cilacap.

Proyek PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) dan PT Pertamina Patra Niaga ini juga akan direplikasi di Kilang Dumai dan Kilang Balongan. Dalam memperkuat ekspansi dan replikasi, telah ditandatangani komitmen pengembangan Project USAF Pertamina di Grha Pertamina, Jakarta, Senin, 26 Mei 2025 kemarin.

Direktur Utama KPI, Taufik Aditiyawarman mengatakan, proyek tersebut akan diolah KPI. Sementara Patra Niaga akan membuka peluang bisnisnya agar USAF dapat digunakan secara luas dan komersial.


“Proyek USAF ini adalah bukti nyata bahwa kami berkomitmen untuk tidak hanya menjaga ketahanan energi nasional, tetapi juga mengembangkan portofolio energi rendah karbon yang berkelanjutan,” ujar Taufik, Selasa, 27 Mei 2025.

Proyek USAF merupakan inisiatif yang relevan menuju pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) ramah lingkungan. proyek ini diperkuat dengan lahirnya Peraturan Menteri ESDM 4/2025 selaras dengan roadmap Kemenko Marves yang akan mendorong implementasi SAF lebih cepat dari tahun 2027 menjadi 2026.

Jejak pengembangan SAF di Pertamina, khususnya KPI telah dimulai sejak 2020. Ketika itu KPI melalui Kilang Cilacap berhasil memproduksi Bioavtur J2.4 dari Palm Kernel Oil.

Setahun kemudian, produk tersebut digunakan dalam penerbangan uji coba dengan pesawat CN-235. Kemudian dilanjutkan pada 2023 dengan penerbangan komersial Garuda Indonesia rute Jakarta–Solo.

Proyek USAF kemudian dicanangkan tahun 2024 sebagai langkah penting memulai komersialisasi SAF berbahan baku minyak jelantah dan bersertifikat sustainability.

Menurut Taufik, proyek USAF tak hanya sekadar memproduksi bahan bakar berkelanjutan, tapi juga bagian dari blueprint besar circular SAF ecosystem yang membentuk rantai pasok bersama pelaku pengumpulan UCO, transporter, serta off taker seperti maskapai dan BUMN Aviasi.

“Dan pada tahun 2028, kami berharap dapat menyaksikan startup Green Refinery Project di Cilacap dengan kapasitas 6 MBSD, mengolah feedstock dari UCO, POME, dan lainnya. Ini akan menjadikan Pertamina sebagai pelopor energi hijau,” pungkas Taufik.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya