Berita

Paus Leo XIV dalam pertemuan perdana dengan ribuan staf Vatikan/Istimewa

Dunia

Di Hadapan Ribuan Staf Vatikan, Paus Leo XIV Ingatkan soal Kekuatan Memori

MINGGU, 25 MEI 2025 | 05:58 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Setelah terpilih melalui Konklaf Kepausan 2025 pada 8 Mei lalu, Paus Leo XIV baru bisa menyapa staf Vatikan pada Sabtu, 24 Mei 2025. Mulai dari pekerja Kuria Roma, Administrasi Kenegaraan Vatikan (Governatorato) dan Vikariat Roma, para kepala departemen dan kepala kantor, serta otoritas Kota Vatikan, para manajer dan karyawan, disapa Paus dalam pertemuan yang digelar di Aula Paolo VI, Vatikan.

Tak kurang dari 3 ribu orang staf Vatikan yang hadir untuk mendengarkan pernyataan resmi Paus Leo XIV. 

Tepuk tangan panjang pun diberikan ribuan staf Vatikan menyambut kehadiran Paus Leo. Bahkan tepuk tangan ini berlangsung selama sekitar 3 menit. 


Paus pun berdiri sambil tersenyum menanti tepuk tangan selesai. Ketika ada celah, Paus bergurau, "Kalau tepukan tangan lebih panjang dari sambutan saya, maka saya akan harus berbicara lebih panjang dari tepukan tangan."

Menurut Paus Leo, pertemuan perdana ini memang bukan saat yang tepat untuk menyampaikan pidato-pidato terprogram, tetapi justru menjadi kesempatan bagi dirinya untuk menyampaikan rasa terima kasih atas pengabdian selama ini yang diwarisi dari para pendahulunya. 

"Ya, seperti yang Anda ketahui, saya datang ke sini hanya dua tahun lalu, ketika Paus Fransiskus yang terkasih mengangkat saya sebagai Prefek Departemen Uskup (di Vatikan). Saat itu, saya meninggalkan Keuskupan Chiclayo di Peru dan datang ke sini untuk bekerja. Sebuah perubahan yang sangat besar! Dan sekarang... Apa yang bisa saya katakan? Hanya apa yang dikatakan Simon Petrus kepada Yesus di Sungai Tiberias: “Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu bahwa aku mengasihi Engkau” (Yohanes 21:17)," ucap Paus Leo.

"Para Paus datang dan pergi, Kuria tetap ada. Hal ini berlaku pada setiap Gereja lokal, pada Kuria Keuskupan. Dan ini juga berlaku untuk Kuria Uskup Roma. Kuria merupakan lembaga yang memelihara dan mewariskan kenangan sejarah Gereja serta pelayanan para uskupnya," sambungnya.

Paus Leo menuturkan, memori merupakan unsur penting dalam organisme hidup. Tentu tidak hanya berarti berfokus pada masa lalu, tetapi juga memelihara masa kini dan memberikan orientasi untuk masa depan. Tanpa memori, akan ada kehilangan jalan, kehilangan arah.

"Sahabat-sahabat terkasih, inilah pemikiran pertama yang ingin saya bagikan kepada Anda: bekerja di Kuria Roma berarti memberi kontribusi untuk menjaga agar kenangan Takhta Suci dengan maknanya yang penting tetap hidup, seperti yang baru saja saya sebutkan, sehingga jabatan Paus dapat dilaksanakan dengan cara sebaik mungkin. Secara analogis, hal serupa dapat dikatakan tentang layanan Negara Kota Vatikan," tuturnya.

Paus Leo pun menjelaskan aspek lain yang melengkapi aspek memori. Yaitu dimensi misionaris Kuria dan setiap lembaga yang terkait dengan pelayanan Petrus. Di mana Paus Fransiskus sangat mementingkan hal ini ketika ia mereformasi Kuria Roma dengan tujuan penginjilan dengan Konstitusi Apostolik Praedicate Evangelium, sesuai dengan yang sudah direncanakannya sebelumnya dalam Seruan Apostolik Evangelii Gaudium. Dan ia melakukan ini mengikuti jejak para pendahulunya, terutama Santo Paulus VI. dan Santo Yohanes Paulus II.

"Seperti Anda ketahui, pengalaman misionaris adalah bagian dari hidup saya, bukan hanya sebagai orang yang sudah dibaptis, sebagaimana halnya semua umat Kristiani, tetapi karena saya adalah misionaris Augustinian di Peru dan panggilan pastoral saya matang di antara orang-orang Peru. Saya tidak akan pernah cukup bersyukur kepada Tuhan atas karunia ini! Kemudian datanglah panggilan untuk melayani Gereja di sini di Kuria Roma, sebuah misi baru yang telah saya bagikan dengan Anda selama dua tahun terakhir," paparnya. 

"Dan saya terus melanjutkan dan akan terus melanjutkan selama Tuhan menghendaki dalam pelayanan yang telah dipercayakan kepada saya ini," imbuh Paus, diterjemahkan dari teks asli bahasa Italia oleh Padre Marco SVD.

Lebih lanjut, Paus pun mengulang apa yang ia sampaikan dalam sambutan pertamanya pada 8 Mei malam, “Kita harus bersama-sama mencari cara untuk menjadi Gereja yang misioner, Gereja yang membangun jembatan, memupuk dialog, dan selalu terbuka untuk menyambut setiap orang dengan tangan terbuka, semua orang yang membutuhkan amal kasih kita, kehadiran kita, dialog, dan kasih kita.” 

Kata-kata ini, lanjut Paus Leo, ditujukan kepada Gereja Roma. Dan sekarang dirinya mengulangi dengan tujuan misi Gereja ini terhadap semua gereja dan seluruh dunia, untuk melayani persekutuan dan persatuan dalam kasih dan kebenaran.

Tugas dari Tuhan

Paus Leo menyampaikan, Tuhan telah memberikan tugas ini kepada Petrus dan para penerusnya, dan mereka semua berpartisipasi dalam pekerjaan besar ini dengan cara yang berbeda-beda. Setiap orang memberikan sumbangsihnya dengan menjalankan tugas sehari-hari dengan komitmen dan juga dengan keimanan, karena iman dan doa bagaikan garam bagi makanan, memberikan cita rasa.

Jadi, menurut Paus Leo, semua harus berkontribusi pada tujuan besar persatuan dan kasih. Paus pun mengajak semua mencoba melakukannya terutama melalui perilaku sehari-hari, dimulai dari lingkungan kerja. 

Setiap orang dapat menciptakan persatuan melalui sikapnya terhadap rekan kerja, mengatasi kesalahpahaman yang tak terelakkan dengan kesabaran dan kerendahan hati, menempatkan diri pada posisi orang lain, menghindari prasangka dan juga membawa humor yang baik, seperti yang diajarkan Paus Fransiskus kepada kita.

"Saudara-saudari terkasih, sekali lagi terima kasih dari lubuk hati saya yang terdalam! Kita berada di bulan Mei: marilah kita bersama-sama memohon kepada Perawan Maria untuk memberkati Kuria Roma dan Vatikan, serta keluarga mereka, terutama anak-anak, orang lanjut usia, serta orang sakit dan menderita," demikian Paus Leo XIV.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Usut Tuntas Bandara Ilegal di Morowali yang Beroperasi Sejak Era Jokowi

Senin, 24 November 2025 | 17:20

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Duka Banjir di Sumatera Bercampur Amarah

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:04

DKI Rumuskan UMP 2026 Berkeadilan

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:00

PIER Proyeksikan Ekonomi RI Lebih Kuat pada 2026

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:33

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

Kemenhut Cek Kayu Gelondongan Banjir Sumatera Pakai AIKO

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:00

Pemulihan UMKM Terdampak Bencana segera Diputuskan

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:35

Kaji Ulang Status 1.038 Pelaku Demo Ricuh Agustus

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:28

Update Korban Banjir Sumatera: 836 Orang Meninggal, 509 Orang Hilang

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:03

KPK Pansos dalam Prahara PBNU

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:17

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Selengkapnya