Berita

Ilustrasi/Net

Nusantara

Dua Pekan Usai Keracunan Massal, Program MBG di PALI Belum Dilanjutkan

MINGGU, 18 MEI 2025 | 05:35 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Dua pekan pascakejadian keracunan massal yang menimpa ratusan siswa di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan, pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) masih dihentikan sementara. 

Program yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat ini akan dilanjutkan setelah hasil laboratorium terhadap sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan diumumkan.

“Sampai hari ini kita masih menunggu hasil lab keluar. Kalau sudah keluar, baru kita ambil tindakan, termasuk soal sanksi,” ujar Bupati PALI, Asgianto, dikutip RMOLSumsel, Sabtu 17 Mei 2025.


Asgianto menjelaskan, hasil laboratorium diperkirakan akan keluar dalam beberapa hari ke depan. Pemeriksaan tersebut mencakup lima indikator terkait kandungan makanan. 

Ia menegaskan akan ada tindakan tegas terhadap pihak yang bertanggung jawab, kalau hasil laboratorium menunjukkan ada kelalaian.

“Keracunan ini pasti dari makanan, tapi kita tidak bisa menduga-duga. Kalau hasil lab sudah keluar dan terbukti, akan ada sanksi tegas berupa pemecatan, dan vendor lama tidak akan dipakai lagi. Kita akan ganti dengan vendor baru,” tegasnya.

Saat ini, program MBG di PALI baru dilaksanakan di satu kecamatan, yakni Talang Ubi. Bupati meminta agar vendor yang terlibat lebih serius dalam menyiapkan seluruh kebutuhan MBG.

“Kita minta vendor dievaluasi. Ini menyangkut masa depan anak-anak. MBG adalah program Asta Cita Presiden, tapi karena ulah oknum yang hanya mengejar untung, akhirnya program ini tercoreng,” katanya.

Pemkab PALI juga telah berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) dan Pemprov Sumsel terkait pembangunan Sentra Pelayanan Pangan Gizi (SPPG) dan dapur sehat di tiga kecamatan: Talang Ubi, Penukal Utara, dan Abab.

“Nanti tim dari BGN akan survei langsung ke lapangan untuk menentukan lokasi yang aman, nyaman, dan mudah diakses dari sekolah-sekolah,” ujarnya.

Senada, Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hidayana, membenarkan bahwa program MBG di PALI untuk sementara masih dihentikan. Ia menegaskan akan dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap vendor yang mengelola dapur MBG.

“Vendor harus menjaga standar operasional, mulai dari pemilihan bahan baku yang baik, proses pemasakan yang benar, hingga pengantaran yang tepat waktu,” tegas Dadan.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Usut Tuntas Bandara Ilegal di Morowali yang Beroperasi Sejak Era Jokowi

Senin, 24 November 2025 | 17:20

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Duka Banjir di Sumatera Bercampur Amarah

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:04

DKI Rumuskan UMP 2026 Berkeadilan

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:00

PIER Proyeksikan Ekonomi RI Lebih Kuat pada 2026

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:33

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

Kemenhut Cek Kayu Gelondongan Banjir Sumatera Pakai AIKO

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:00

Pemulihan UMKM Terdampak Bencana segera Diputuskan

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:35

Kaji Ulang Status 1.038 Pelaku Demo Ricuh Agustus

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:28

Update Korban Banjir Sumatera: 836 Orang Meninggal, 509 Orang Hilang

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:03

KPK Pansos dalam Prahara PBNU

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:17

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Selengkapnya