Berita

Siswa Pakistan/Net

Dunia

Buntut Terorisme, Lebih dari 1.000 Sekolah Agama Tutup di Kashmir Pakistan

JUMAT, 02 MEI 2025 | 11:16 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Pihak berwenang di Kashmir yang dikelola Pakistan menutup lebih dari 1.000 madrasah, menyusul kekhawatiran akan kemungkinan aksi militer dari India setelah serangan mematikan yang terjadi pekan lalu di Kashmir India.

Kepala departemen urusan agama di Kashmir Pakistan Hafiz Nazeer Ahmed mengatakan sekolah akan ditutup selama 10 hari ke depan untuk mengantisipasi serangan perbatasan. 

"Keputusan ini diambil karena ketegangan di perbatasan dan potensi konflik," tegasnya, seperti dimuat AFP pada Jumat, 2 Mei 2025. 


Serangan bersenjata yang menewaskan 26 orang pada 22 April itu segera memicu kemarahan di New Delhi. 

Perdana Menteri India Narendra Modi memberikan kebebasan operasional penuh kepada militer.

“Pelaku, pendukung, dan perencana serangan harus diadili,” tegas Menteri Luar Negeri India, Subrahmanyam Jaishankar, dalam pernyataan resminya.

Sementara itu, Islamabad membantah keterlibatan dan menyebut memiliki bukti kredibel bahwa India tengah merencanakan serangan balasan. 

“Setiap tindakan agresi akan ditanggapi dengan respons yang tegas,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Pakistan.

Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio turun tangan dengan menghubungi kedua belah pihak untuk meredakan konflik. 

“Kami mendesak kerja sama pejabat Pakistan dalam menyelidiki serangan yang tidak bermoral ini,” kata dia.

Di lapangan, warga hidup dalam ketakutan. Pemilik toko di desa Chakothi dekat Garis Kontrol (LoC), Iftikhar Ahmad Mir mengaku tidak bisa hidup tenang karena takut akan serangan balasan India.

“Selama seminggu kami hidup dalam ketakutan terus-menerus, terutama menyangkut keselamatan anak-anak kami,” tuturnya. 

Anak-anak sekolah pun mulai dilatih menghadapi skenario darurat. Ali Raza, 11 tahun, siswa di Muzaffarabad mengaku telah diajari cara memberikan pertolongan pertama. 

“Kami telah belajar cara menangani orang yang terluka, cara menggendong seseorang di atas tandu, dan cara memadamkan api,” kata dia.

India dan Pakistan telah berseteru memperebutkan Kashmir sejak pembagian wilayah pada 1947. Sejak 1989, pemberontakan bersenjata di Kashmir India terus berlangsung, menuntut kemerdekaan atau penggabungan dengan Pakistan. 

Salah satu insiden terbesar terjadi di Pulwama pada 2019, ketika serangan bunuh diri menewaskan 40 personel keamanan India, memicu serangan udara balasan ke wilayah Pakistan.

Para pengamat mengingatkan bahwa situasi ini bisa berkembang menjadi konflik yang lebih besar. 

“Asia Selatan adalah kawasan yang rapuh, dan eskalasi seperti ini hanya akan memperburuk ketegangan global,” kata analis politik dari Islamabad, Saira Jalal.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya