Ketua Umum PP Muhammadiyah 2005–2015 Din Syamsuddin melayat Tun Abdullah Ahmad Badawi di Kuala Lumpur Malaysia pada
Ribuan pelayat memadati Masjid Negara Malaysia di Kuala Lumpur untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Almarhum Tun Abdullah Ahmad Badawi, mantan Perdana Menteri Malaysia yang wafat beberapa hari lalu.
Di antara para pelayat hadir pula tokoh Muslim dari Indonesia, Ketua Umum PP Muhammadiyah 2005–2015 Din Syamsuddin yang turut menyampaikan takziyah secara langsung kepada keluarga Almarhum.
Din Syamsuddin, yang kebetulan berada di Kuala Lumpur untuk menghadiri Persidangan Antarbangsa tentang Dialog Peradaban di Universiti Malaya, menyempatkan diri melayat jenazah Almarhum yang akrab disapa "Pak Lah".
Didampingi Presiden Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM), Fahmi Syamsuddin, ia berdoa di hadapan peti jenazah dan menyampaikan belasungkawa kepada istri, adik Almarhum, serta sejumlah pejabat tinggi Malaysia.
“Saya bersyukur dapat ikut serta bertakziyah kepada keluarga Almarhum Tun Abdullah Badawi dan rakyat Malaysia yang memenuhi Masjid Negara ini,” ujar Din Syamsuddin, seperti dimuat dalam keterangan yang diterima redaksi pada Rabu, 16 April 2025.
Ia juga mengenang kedekatannya dengan Almarhum, yang ia sebut sebagai sosok negarawan dan cendekiawan Muslim yang rendah hati.
“Pada 2009, saya bersama enam tokoh Muslim dari Indonesia pernah menemui Pak Lah untuk mendorong penyelesaian krisis Ambalat antara Malaysia dan Indonesia dengan semangat ukhuwah Islamiyah,” kenangnya.
Saat itu, Din menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan memimpin delegasi tokoh Islam Indonesia.
Meskipun tidak sempat mengikuti shalat jenazah karena jadwalnya sebagai pembicara di Universiti Malaya, Din Syamsuddin secara khusus menyampaikan takziyah di hadapan sekitar dua ribu peserta persidangan.
Ia juga menyampaikan belasungkawa kepada Perdana Menteri Malaysia, Dato Seri Anwar Ibrahim, yang hadir menutup acara.
“Kepergian Almarhum Tun Abdullah Badawi ke hadirat Allah SWT bukan hanya kehilangan bagi Malaysia, tetapi juga bagi Dunia Islam, karena Almarhum dianggap sebagai seorang figur negarawan dan cendekiawan Muslim dunia,” ujar Din Syamsuddin dalam pidatonya di persidangan.
Upacara pemakaman Tun Abdullah Badawi diwarnai dengan suasana duka yang mendalam, sekaligus penuh penghormatan dari berbagai kalangan, termasuk tokoh lintas agama dan diplomat asing, yang menunjukkan betapa luasnya pengaruh dan jasa Almarhum semasa hidupnya.