Aqua dorong gerakan #BijakBerplastik/Net
Pemerintah menargetkan pengurangan sampah produsen sebesar 30 persen dari total timbulan sampah pada 2029.
Target yang diusung melalui "Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen Kementerian Lingkungan Hidup" ini membutuhkan upaya kolaboratif antara pemerintah, produsen, dan masyarakat.
Hal ini juga yang mendorong industri untuk berinovasi dalam menciptakan solusi berkelanjutan, seperti kemasan ramah lingkungan dan sistem daur ulang yang efisien.
Senior Public Affairs and Sustainability Director Danone Indonesia, Karyanto Wibowo mengatakan, sejak 2018, Aqua telah berkomitmen untuk membangun model ekonomi sirkular dan menjadi bagian dari solusi terhadap permasalahan sampah di Indonesia melalui inisiatif #BijakBerplastik.
Gerakan #BijakBerplastik ini berfokus pada tiga aspek utama, yaitu, yaitu pengumpulan sampah, pelaksanaan kampanye edukasi tentang pentingnya tanggung jawab dalam pengelolaan sampah dan pelestarian lingkungan kepada konsumen dan anak-anak, serta inovasi dalam pengembangan kemasan yang lebih berkelanjutan..
"Program ini bertujuan menciptakan siklus hidup kedua dari botol plastik paska konsumsi. Program IRI dilaksanakan di beberapa wilayah di Indonesia dengan melibatkan 4 Tempat Pengolahan Sampah ?" Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) di Jatim, Jateng, DIY, serta 10 Mitra Pengumpulan di Jatim, Jateng, DIY, dan Sulteng," kata Karyanto dalam keterangannya di Jakarta, dikutip Rabu 12 Maret 2025.
Saat ini, Aqua bersama PT Khazanah Hijau Indonesia (Rekosistem) menjalin kerja sama untuk mengelola 1.400 metrik ton sampah kemasan dan botol plastik di Gresik, Jawa Timur.
Kolaborasi Aqua dan Rekosistem ini adalah implementasi konkret dari Extended Producer Responsibility (EPR) yang menjadi alternatif solusi untuk mengurangi beban yang menumpuk di Surabaya dan kota-kota penyangganya.
Bersama Rekosistem, Aqua juga mendirikan 2 Waste Station di Yogyakarta dan Solo agar masyarakat bisa menyetor sampah pilahan dan mendapatkan insentif Rekopoints sebagai insentif dari aplikasi Rekosistem.
Aqua juga meluncurkan program Gerakan Sedekah dan Kolekte Sampah Indonesia (GRADASI), merupakan inisiatif untuk mengajak masyarakat menyumbangkan sampah bernilai ekonomi melalui rumah ibadah.
Sampah yang disedekahkan kemudian dikelola, didaur ulang, atau dijual, dengan hasilnya digunakan untuk kegiatan sosial dan pemberdayaan masyarakat.
Diluncurkan pada April 2021, GRADASI telah melibatkan lebih dari 137 masjid, 46 gereja, 2 wihara, 228 sekolah dan pesantren, 8 universitas dan 328 komunitas masyarakat di wilayah Jawa, Gorontalo, Tapanuli, Lombok dan Labuan Bajo
"Setiap pabrik Aqua menerapkan Zero Waste to Landfill melalui pemilahan sampah ekonomis dan non-ekonomis. Program internal ini kemudian diteruskan kepada masyarakat di sekitar pabrik melalui pendampingan Bank Sampah Masyarakat,” ujar Karyanto.