Berita

Ilustrasi/RMOL

Bisnis

Wall Street Tersungkur, Pasar Cemas AS Menuju Resesi

SELASA, 11 MARET 2025 | 09:39 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pasar saham Amerika Serikat (AS) berakhir di zona merah yang dipicu oleh ketegangan perdagangan setelah akibat kebijakan tarif. 

Investor juga mengambil sikap hati-hati bahwa ekonomi AS dapat terjerumus menuju resesi.

S&P 500 mencatat penurunan satu hari terbesar sejak 18 Desember. Nasdaq yang sarat teknologi merosot 4,0 persen, persentase kerugian satu hari terbesar sejak September 2022.

Dikutip dari Reuters, Dow Jones Industrial Average melemah 890,01 poin, atau 2,08 persen, menjadi 41.911,71 pada penutupan perdagangan Senin 10 Maret 2025 atau Selasa dini hari WIB. 

S&P 500 kehilangan 155,64 poin, atau 2,70 persen, menjadi 5.614,56.

Nasdaq Composite Index jatuh 727,90 poin, atau 4,00 persen, menjadi 17.468,32. 

Presiden AS Donald Trump menolak mengomentari reaksi pasar yang negatif terhadap tindakan tarifnya yang maju-mundur terhadap mitra dagang terbesar Amerika.  Jajak pendapat  Reuters  terhadap para ekonom mencerminkan meningkatnya risiko resesi bagi Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko.

Tarif pembalasan China pada impor tertentu dari Amerika mulai berlaku Senin, sementara tarif AS pada logam dasar tertentu diperkirakan akan diluncurkan pekan ini.

Di antara 11 sektor utama S&P 500, saham teknologi membukukan kerugian paling besar, anjlok 4,4 persen. Saham pertumbuhan melorot 3,8%, penurunan satu hari terbesar sejak September 2022.

Saham Tesla jatuh 15,4 persen, penurunan terbesar dalam satu hari sejak September 2020. Saham jatuh setelah CEO Elon Musk yang memimpin Department of Government Efficiency melakukan pemecatan terhadap ribuan pegawai federal. 

Coinbase dan MicroStrategy, yang mengikuti pelemahan bitcoin, masing-masing turun 17,6 persen dan 16,7 persen.

Jumlah saham yang turun lebih banyak daripada yang naik dengan rasio 3,64 banding 1 di NYSE . Ada 77 titik tertinggi baru dan 290 titik terendah baru di NYSE .

Saham Chevron menguat 0,79 persen. Namun, saham Nvidia amblas 5,07 persen.

Populer

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

UPDATE

Korupsi Menggila, Bangsa Ini Dibawa ke Mana?

Selasa, 11 Maret 2025 | 17:31

Resesi AS Cuma Omon-Omon, Dolar Tembus Rp16.400

Selasa, 11 Maret 2025 | 17:29

Legislator PAN Ungkap Ada Perang Mafia di Tubuh Pertamina

Selasa, 11 Maret 2025 | 17:16

DPR: Kehadiran Pak Simon di Pertamina Getarkan Indonesia

Selasa, 11 Maret 2025 | 17:07

BI dan State Bank of Vietnam Sepakat Perkuat Kerja Sama Bilateral

Selasa, 11 Maret 2025 | 16:56

Masa Jabatan Ketum Partai Digugat di MK, Waketum PAN: Itu Masalah Internal

Selasa, 11 Maret 2025 | 16:54

Anggaran FOLU Net Sink 2030 Non APBN Bisa Masuk Kategori Suap

Selasa, 11 Maret 2025 | 16:54

Pandawara Group Sampaikan Kendala ke Presiden, Siap Berkolaborasi Atasi Sampah

Selasa, 11 Maret 2025 | 16:39

DPR Pertanyakan Pertamina soal ‘Grup Orang-orang Senang’

Selasa, 11 Maret 2025 | 16:37

Menhan: 3 Pasal UU TNI Bakal Direvisi

Selasa, 11 Maret 2025 | 16:24

Selengkapnya