Banjir yang melanda Bahia Blanca, Argentina/Net
Sedikitnya sepuluh orang tewas dan lebih dari 1.300 orang dievakuasi setelah hujan deras mengguyur kota pelabuhan Bahia Blanca.
Curah hujan lebih dari 400 milimeter dalam waktu delapan jam menyebabkan banjir besar yang merendam rumah, rumah sakit, dan infrastruktur kota.
Menurut pejabat setempat, banjir memaksa evakuasi pasien dari Rumah Sakit Jose Penna, salah satu fasilitas kesehatan utama di kota berpenduduk 350.000 orang ini.
Tayangan televisi menunjukkan petugas medis menyelamatkan bayi dari unit neonatal rumah sakit.
“Badai terbesar di Bahia Blanca terjadi pada tahun 1930, yang membawa 175 milimeter hujan. Ini hampir tiga kali lebih besar,” kata Menteri Keamanan Provinsi Buenos Aires, Javier Alonso, seperti dikutip dari
AFP pada Minggu, 9 Maret 2025.
Ia menyebut curah hujan kali ini sebagai sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Bandara Bahia Blanca ditutup hingga pemberitahuan lebih lanjut, sementara pasokan listrik sebagian diputus untuk menghindari risiko sengatan listrik.
Pemerintah Provinsi Buenos Aires mengerahkan helikopter, kano, ambulans, dan truk bantuan berisi makanan serta air bersih.
Penjaga pantai turut membantu proses penyelamatan menggunakan perahu karet. Flavia Viera Romero, seorang warga yang terdampak, menggambarkan bagaimana banjir datang tiba-tiba.
“Saat itu hujan, dan tiba-tiba kami melihat jalan terendam banjir. Sekitar satu setengah meter air masuk ke rumah saya,” kata dia.
Banjir ini juga membawa kendaraan dan puing-puing dari rumah yang hancur. Jalan-jalan di Bahia Blanca yang menanjak ke arah laut semakin memperparah arus banjir akibat pasang naik.
Kantor Wali Kota Bahia Blanca, Federico Susbielles, melaporkan bahwa pemerintah nasional telah menyetujui bantuan darurat sebesar 10 miliar peso.
Namun, ancaman belum berakhir. Layanan meteorologi nasional masih mempertahankan peringatan untuk kemungkinan badai baru dalam beberapa hari ke depan.
Bahia Blanca sendiri memiliki sejarah bencana alam yang menyedihkan. Pada Desember 2023, badai angin di kota ini menewaskan 13 orang dan menyebabkan kerusakan parah.
Pihak berwenang kini berfokus pada upaya pemulihan serta langkah-langkah antisipasi untuk menghadapi kemungkinan cuaca ekstrem lebih lanjut.