Berita

Ray Dalio di Istana Merdeka, Jakarta pada Jumat, 7 Maret 2025/Ist

Bisnis

Ray Dalio: Indonesia Berada di Titik "Take Off" Menuju Masa Depan Luar Biasa

JUMAT, 07 MARET 2025 | 19:37 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Miliarder dan investor makro asal Amerika Serikat, Ray Dalio, menyampaikan optimismenya terhadap masa depan Indonesia. 

Dalam pertemuannya dengan Presiden Prabowo Subianto, dan sejumlah konglomerat Indonesia di Istana, Merdeka, Jakarta pada Jumat, 7 Maret 2025, Dalio menilai bahwa Indonesia berada dalam tahap "take off", yakni titik krusial menuju transformasi besar.  

"Ini menunjukkan bahwa Indonesia salah satu yang berada dalam point take off yang memiliki potensi yang besar untuk menjadi perubahan masa depan yang luar biasa," ujar Dalio. 


Ia menggarisbawahi beberapa faktor utama yang mendukung hal tersebut, termasuk utang yang relatif rendah, kemampuan investasi modal, serta stabilitas ekonomi yang terus membaik.

Namun, Dalio juga mengingatkan bahwa tantangan tetap ada. Menurutnya, beberapa faktor yang perlu diperhatikan adalah birokrasi, kemudahan berbisnis, kewirausahaan, dan pemberantasan korupsi.

"Berdasarkan pengalaman saya di berbagai negara seperti China dan Singapura, saya tahu bahwa transisi ekonomi memerlukan pemimpin yang kuat dan berani melakukan reformasi besar," jelas Dalio. 

Ia pun mengungkapkan keyakinannya terhadap kepemimpinan Prabowo dalam membawa Indonesia ke arah yang lebih maju.  

"Menurut saya Prabowo adalah orang yang tepat, dan membuat saya mau kemari untuk bertemu dengan Anda langsung," ujarnya.

Selain membahas potensi Indonesia, Dalio juga menguraikan lima faktor utama yang saat ini menggerakkan perubahan global. 

Pertama ialah siklus uang dan utang. Menurutnya, siklus keuangan selalu berulang, dan negara yang mampu mengelola utangnya dengan baik akan memiliki posisi yang lebih kuat.  

"Uang membeli kekuasaan, dan ini memengaruhi seluruh dinamika ekonomi global," kata Dalio. 

Kedua yakni konflik Internal di berbagai negara. Ia menyoroti meningkatnya ketegangan politik dan perpecahan sosial, terutama di AS, yang menghambat kerja sama dan kompromi dalam pengambilan keputusan.  

Ketiga perubahan dalam perang geopolitik, di mana dunia saat ini mengalami pergeseran dari multilateralisme ke unilateralisme. Banyak negara lebih mengutamakan kepentingan nasional mereka sendiri.  

Kemudian keempat, dampak perubahan iklim dan pandemi. Menurut Dalio, Bencana alam, kekeringan, serta pandemi telah menyebabkan ketidakstabilan ekonomi dan sosial di banyak negara.  

Terakhir ialah revolusi teknologi, khususnya kecerdasan buatan (AI). Dalio menekankan bahwa AI akan menjadi faktor utama dalam persaingan global. Negara yang menguasai teknologi ini akan memiliki keunggulan di berbagai sektor, mulai dari kesehatan hingga pemerintahan.  

Di akhir pidatonya, Dalio menegaskan bahwa kehadirannya di Indonesia bukan untuk mencari keuntungan pribadi, melainkan untuk memberikan inspirasi dan kontribusi.

"Saya berada di sini bukan karena uang. Saya telah menghasilkan banyak uang. Saya ingin membantu dan menginspirasi sebanyak yang saya bisa," kata dia.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

UPDATE

Eddy Soeparno Bicara Komitmen Prabowo Percepat Dekarbonisasi

Senin, 15 Desember 2025 | 16:13

Praperadilan Kakak Kandung Hary Tanoesoedibjo Dua Kali Ditolak Hakim

Senin, 15 Desember 2025 | 15:55

Miliarder Siapkan Hadiah Besar Atas Aksi Heroik Warga Muslim di Bondi Beach

Senin, 15 Desember 2025 | 15:48

DPR Tegaskan Perpol 10/2025 Tidak Bertentangan dengan Konstitusi

Senin, 15 Desember 2025 | 15:41

Ketaatan pada Rais Aam Fondasi Kesinambungan Khittah NU

Senin, 15 Desember 2025 | 15:39

Gubernur Sulut Dukung Penguatan Kapasitas SDM Bawaslu

Senin, 15 Desember 2025 | 15:29

Keselamatan Masyarakat Harus Jadi Prioritas Utama Selama Nataru

Senin, 15 Desember 2025 | 15:19

Pramono Terima Hasil Kongres Istimewa MKB Demi Majukan Betawi

Senin, 15 Desember 2025 | 15:12

KPK Geledah Rumah Dinas Plt Gubernur Riau SF Hariyanto

Senin, 15 Desember 2025 | 14:54

Command Center Diresmikan Percepat Digitalisasi dan Pengawasan Kopdes Merah Putih

Senin, 15 Desember 2025 | 14:43

Selengkapnya