Berita

Presiden AS terpilih, Donald Trump/Net

Dunia

Trump Peringatkan Warga Gaza: Anda Mati Jika Sandera Tidak Dibebaskan!

KAMIS, 06 MARET 2025 | 12:22 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengeluarkan peringatan keras kepada warga Gaza dan kelompok Hamas terkait pembebasan para tawanan. 

Dalam unggahannya di platform Truth Social, Trump menekankan bahwa warga Gaza akan menghadapi "neraka" jika para sandera tidak segera dibebaskan.  

"Kepada Orang-orang Gaza: Masa depan yang indah menanti, tetapi tidak jika Anda menyandera. Jika Anda melakukannya, Anda mati! Buat keputusan yang cerdas. Bebaskan sandera sekarang atau akan ada neraka yang harus dibayar nanti!" tulis Trump, seperti dikutip dari The New Arab pada Kamis, 6 Februari 2025.


Selain itu, Trump juga memberikan ultimatum kepada pemimpin Hamas agar segera meninggalkan Gaza.  

"Ini peringatan terakhir Anda! Bagi para pemimpin, sekaranglah saatnya untuk meninggalkan Gaza, selagi Anda masih punya kesempatan," kata dia. 

Trump mengatakan AS telah mengirimkan pasokan senjata yang dibutuhkan Israel dan Hamas bisa tamas jika melawan. 

"Saya mengirim Israel semua yang dibutuhkannya untuk menyelesaikan tugas, tidak ada satu pun anggota Hamas yang akan aman jika Anda tidak melakukan apa yang saya katakan," tambahnya. 

Pernyataan keras ini muncul setelah Trump bertemu dengan delapan mantan tawanan di Gedung Putih. 

Ia juga menegaskan bahwa semua sandera harus segera dibebaskan, termasuk mengembalikan jenazah mereka yang telah tewas.  

"Bebaskan semua sandera sekarang, jangan nanti, dan segera kembalikan semua mayat orang-orang yang Anda bunuh, atau semuanya akan BERAKHIR bagi Anda," tegasnya. 

"Hanya orang sakit dan bejat yang menyimpan mayat, dan Anda sakit dan bejat!" kata Trump lagi.

Komentar Trump ini mengikuti peringatan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang sebelumnya mengancam Hamas dengan "konsekuensi yang tidak dapat Anda bayangkan" jika para tawanan tidak segera dikembalikan.

Sementara itu, Gedung Putih menyatakan bahwa pejabat AS terus terlibat dalam pembicaraan dengan Hamas terkait masalah ini, meskipun kebijakan AS sebelumnya menghindari negosiasi langsung dengan kelompok tersebut.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

RUU Koperasi Diusulkan Jadi UU Sistem Perkoperasian Nasional

Rabu, 17 Desember 2025 | 18:08

Rosan Update Pembangunan Kampung Haji ke Prabowo

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:54

Tak Perlu Reaktif Soal Surat Gubernur Aceh ke PBB

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:45

Taubat Ekologis Jalan Keluar Benahi Kerusakan Lingkungan

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:34

Adimas Resbob Resmi Tersangka, Terancam 10 Tahun Penjara

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:25

Bos Maktour Travel dan Gus Alex Siap-siap Diperiksa KPK Lagi

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:24

Satgas Kemanusiaan Unhan Kirim Dokter ke Daerah Bencana

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:08

Pimpinan MPR Berharap Ada Solusi Tenteramkan Warga Aceh

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:49

Kolaborasi UNSIA-LLDikti Tingkatkan Partisipasi Universitas dalam WURI

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:45

Kapolri Pimpin Penutupan Pendidikan Sespim Polri Tahun Ajaran 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:42

Selengkapnya