Vice President Upstream Business Planning & Portfolio Management PHE, Asep Samsul Arifin (tengah)/Ist
Strategi inovatif dan penerapan teknologi terbaru menjadi pedoman PT Pertamina Hulu Energi (PHE) memproduksi minyak dan gas nasional.
Vice President Upstream Business Planning & Portfolio Management PHE, Asep Samsul Arifin berujar, inovasi menjadi kunci dalam menjaga ketahanan energi nasional serta mendukung visi asta cita pemerintah.
Asep, PHE saat ini berkontribusi 69 persen terhadap produksi minyak nasional dan 37 persen produksi gas nasional. Namun ada tantangan utama di industri hulu migas, yakni optimalisasi produksi lapangan yang telah lama beroperasi.
"Sebagian besar lapangan di Indonesia sudah memasuki fase matang, sehingga diperlukan strategi baru agar produksi tetap optimal dan mendukung ketahanan energi nasional,” ujar Asep.
Dalam mendukung asta cita ke-2, yaitu mewujudkan swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru, PHE berkomitmen memastikan ketersediaan energi nasional melalui peningkatan produksi minyak dan gas secara berkelanjutan.
Subholding upstream Pertamina ini menerapkan teknologi ramah lingkungan seperti
enhanced oil recovery (EOR) atau pengurasan tahap lanjut dan strategi eksplorasi yang efisien guna memastikan pasokan energi tetap stabil tanpa mengorbankan kelestarian lingkungan.
Sementara strategi eksplorasi dan pengembangan energi nasional sejalan dengan asta cita ke-5, yaitu mendorong hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri.
Dengan meningkatkan pasokan minyak dan gas domestik, PHE mendukung industri hilir, termasuk pengolahan bahan bakar dalam negeri, petrokimia, dan gas industri. Upaya ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada impor produk energi olahan dan memperkuat daya saing sektor industri nasional.
Untuk mengatasi tantangan produksi, PHE menjalankan berbagai strategi, termasuk eksplorasi wilayah baru, reaktivasi sumur yang belum berproduksi, serta penerapan teknologi EOR.
Teknologi seperti
waterflood dan
steamflood diterapkan untuk meningkatkan efisiensi produksi dari sumur yang sudah beroperasi lama. Selain itu, percepatan proyek greenfield atau lapangan baru juga menjadi prioritas.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso menambahkan, Pertamina komitmen meningkatkan produksi migas dengan mengalokasikan Capex sekitar 62 persen di sektor hulu untuk mendukung mendukung swasembada energi nasional.
“Pertamina terus menjalankan strategi pertumbuhan ganda dengan memperkuat bisnis eksisting dan membangun bisnis baru rendah karbon. Strategi ini harus dijalankan dengan inovasi tiada henti,” ujar Fadjar.