Berita

Direktur Utama BRI, Sunarso (tengah)/RMOL

Bisnis

Bank Emas Bisa Jadi Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru

RABU, 26 FEBRUARI 2025 | 21:28 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Pembentukan layanan bullion services atau bullion bank dinilai sebagai langkah strategis yang dapat memberi dampak positif bagi ekonomi nasional.

Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Sunarso mengatakan hadirnya bank emas tidak hanya menguntungkan korporasi tetapi juga pelaku usaha kecil di sektor emas.

"Ya bagus dong, itu kan sumber pertumbuhan baru. Bagi BRI, kenapa BRI concern sama pembentukan bullion services ini? Karena apa? Kita kan sudah membentuk holding ultramikro. Kita sudah support untuk ekonomi kerakyatan," ujar Sunarso di Jakarta pada Rabu 26 Februari 2025.


Sunarso menjelaskan, pelaku emas di Indonesia tidak hanya berasal dari korporasi besar, tetapi juga masyarakat kecil yang perlu difasilitasi agar dapat mengelola emasnya dalam sistem keuangan formal. Menurutnya, dengan adanya bullion bank, masyarakat kini memiliki berbagai pilihan layanan terkait emas.

“Masyarakat bisa menabung emasnya dengan setor Rupiah, dapat saldonya nanti dalam gram. Bisa juga setor emas dalam gram, saldonya tetap dalam gram," kata Sunarso.

Langkah ini, menurutnya, penting untuk memonetisasi potensi emas yang selama ini belum masuk ke sistem keuangan formal. Sunarso juga menyoroti besarnya potensi emas di Indonesia, baik dari cadangan maupun yang sudah beredar di masyarakat. 

“Secara nasional cadangan emas kita sekitar 2.600 ton. Produksi sekarang baru 110 ton. Artinya, potensinya sangat besar," ujarnya.  

Sunarso juga mencatat sekitar 1.800 ton emas saat ini beredar di masyarakat di luar sistem keuangan. Jika emas tersebut dapat dimonetisasi, maka akan menjadi sumber likuiditas pembangunan yang signifikan yang akan meningkatkan perekonomian nasional.  

“Itu kalau kita monetisasi, menjadi sumber likuiditas pembangunan. Dan bagi BRI, ini adalah sumber pertumbuhan baru," ujarnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya