Berita

Ilustrasi guru/Net

Politik

PDIP Minta Pemerintah Hapuskan Dikotomi Profesi Guru

SELASA, 25 FEBRUARI 2025 | 16:38 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Kapoksi VIII Fraksi PDIP DPR Selly Andriany Gantina menekankan tidak ada dikotomi antara profesi guru yang kini ada di tiga lembaga yaitu Kemenristek Dikti, Kemendikdasmen, dan Kemenag. 

"Tidak boleh ada dikotomi antara Lembaga. Pemerintah harus memberikan proporsional yang layak antara Madrasah dengan sekolah reguler,” tegas Selly Gantina di Gedung Nusantara II, Kompleks DPR, Senayan, Selasa, 25 Februari 2025.

Berkaca dari pemotongan dana Bos yang terjadi di Kementerian Agama, Selly Gantina melihat kondisi saat ini tak selaras dengan visi Presiden Prabowo Subianto dan Ketua DPR Puan Maharani yang ingin memberikan Pendidikan berkualitas bagi anak-anak Indonesia. 


Salah satunya adalah memastikan bahwa madrasah atau sekolah keagamaan mendapat perhatian yang setara dalam sistem pendidikan formal. Karena itulah, Fraksi PDIP berkomitmen untuk memperjuangkan hak-hak pendidikan di madrasah, khususnya terkait pemotongan dana BOS di Kementerian Agama.

Di sisi lain, mantan Bupati Cirebon ini menyoroti pemotongan dan masih kurang sejahteranya guru di lingkungan Kementerian Agama tak selaras dengan 5 poin Asta Cita Prabowo khususnya poin 4 yaitu meningkatkan pendidikan dan layanan kesehatan. 

Dukungan terhadap pesantren dan sekolah berbasis agama, termasuk insentif bagi guru-guru agama dan peningkatan fasilitas madrasah.

"Ini menjadi perhatian kita semua. Karena cikal bakal dari pergerakan kemerdekaan bangsa juga disumbang dari gerakan di sektor agama, sebagai contoh Sarekat Islam dan peristiwa resolusi jihad. Agar sektor keagamaan menjadi perhatian bagi kita semua terkait Pendidikan di bawah Kementerian Agama,” ujarnya.

Begitupun dengan jumlah guru madrasah yang mencapai 390 ribu orang di bawah Kemenag, Selly Gantina menyarankan perlu adanya skenario untuk meningkatkan jenjang karir guru agama. Sebab sejauh ini ada 200 ribu lebih guru agama yang belum bersertifikasi di Madrasah.

"Artinya kami perlu merumuskan secara matang. Agar tidak gegabah karena menyangkut Kesejahteraan guru dan bangsa Indonesia, terutama anak-anak kita," tegasnya. 

Selain itu, Selly menegaskan Fraksi PDIP Komisi VIII DPR akan terus memperjuangkan agar kebijakan pendidikan di Indonesia berjalan dengan prinsip keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh tenaga pendidik, termasuk di madrasah dan sekolah berbasis agama. 

Tidak hanya terkait pemotongan dana BOS di Kementerian Agama, tetapi juga memastikan program-program seperti Program Indonesia Pintar (PIP) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) dapat disalurkan secara proporsional bagi seluruh siswa, tanpa memandang latar belakang sekolah mereka.

"Dengan semangat gotong royong dan keberpihakan kepada pendidikan berkualitas, Fraksi PDI Perjuangan berkomitmen untuk terus mengawal kebijakan yang berpihak kepada kesejahteraan guru dan masa depan generasi muda Indonesia,” tutupnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya