Berita

Ilustrasi/RMOL

Bisnis

Sektor Teknologi Tiongkok Melonjak, Pasar Asia Dibuka Bervariasi

SELASA, 18 FEBRUARI 2025 | 09:11 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Bursa saham Asia dibuka bervariasi pada Selasa 18 Februari 2025. 

Dikutip dari CNBC, S&P/ASX 200 Australia turun 0,43 persen, menjelang keputusan kebijakan Reserve Bank of Australia yang diperkirakan akan menurunkan suku bunga hingga  25 basis poin menjadi 4,1 persen.

Dolar Australia menguat ke level tertinggi dua bulan sebelum pertemuan bank sentral yang diperkirakan akan melihat penurunan suku bunga pertama dalam empat tahun.

Indeks acuan Jepang Nikkei 225 dibuka menguat 0,28 persen. Topix juga naik 0,37 persen. Angka PDB Jepang yang meroket menjadi pusat perhatian investor. 

Kontrak berjangka untuk indeks Hang Seng Hong Kong berada pada posisi lebih tinggi di 22.715 yang menunjukkan pembukaan yang lebih kuat dibandingkan dengan penutupan HSI di 22.616,23.

Pasar saham China terus mengalami rebound, terutama sektor teknologi, menyusul pertemuan Presiden Xi Jinping dengan para pemimpin teknologi di Beijing.

Indeks teknologi Hang Seng telah melonjak lebih dari 30% dalam sebulan terakhir. Simbolisme pertemuan langka Xi dengan para pemimpin teknologi  mencerminkan kekhawatiran para pembuat kebijakan atas ekonomi dan perkembangan teknologi Tiongkok. 

Sementara itu, bursa saham Seoul dibuka menguat pada Selasa di tengah kekhawatiran atas dampak tarif baru oleh Presiden AS Donald Trump terhadap industri-industri utama. 

Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) naik 0,95 poin, atau 0,04 persen, menjadi 2.611,37 dalam 15 menit pertama perdagangan. 

Trump baru-baru ini memerintahkan tarif 25 persen untuk semua impor baja dan aluminium dan meluncurkan rencana besar untuk mengenakan tarif timbal balik pada mitra dagang. 

Ia juga mengatakan pada Jumat (waktu setempat) bahwa ia dapat mengenakan tarif pada impor mobil mulai 2 April dalam sebuah langkah yang tampaknya akan mempengaruhi industri mobil Korea. 

Saham-saham berkapitalisasi besar dibuka beragam. Perusahaan yang menjadi penentu pasar Samsung Electronics naik 0,7 persen, maskapai nasional Korean Air naik 0,4 persen, dan produsen baja terkemuka POSCO Holdings naik 0,2 persen.

Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

Bos Sinarmas Indra Widjaja Mangkir

Kamis, 13 Februari 2025 | 07:44

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

UPDATE

KPK Ngeles Soal Periksa Keluarga Jokowi

Jumat, 21 Februari 2025 | 19:34

Indonesia Tak Boleh Terus Gelap!

Jumat, 21 Februari 2025 | 19:33

Kepada Ketua DPRD, Tagana Kota Bogor Sampaikan Kebutuhan Ambulans

Jumat, 21 Februari 2025 | 19:20

Kepala Daerah yang Tak Ikut Retret Perlu Dikenakan Sanksi

Jumat, 21 Februari 2025 | 19:19

DPP Golkar Didesak Batalkan SK Pengangkatan Ketua DPRD Binjai

Jumat, 21 Februari 2025 | 19:15

Tantangan Anak Muda Bukan Hanya Cita-cita, Tetapi Ancaman Penyalahgunaan Narkoba

Jumat, 21 Februari 2025 | 19:02

Bareskrim Ungkap Jaringan Judol Internasional Beromzet Ratusan Miliar

Jumat, 21 Februari 2025 | 18:54

HIPMI Yakin Kaltara Bisa Maju di Bawah Kepemimpinan Zainal-Ingkong

Jumat, 21 Februari 2025 | 18:49

Nusron Pecat 6 Pegawai Pertanahan Bekasi

Jumat, 21 Februari 2025 | 18:44

GAK LPT Desak Presiden Terbitkan Perppu Cabut UU KPK

Jumat, 21 Februari 2025 | 18:32

Selengkapnya